Bagikan:

JAKARTA - Bancoagrícola, lembaga keuangan terbesar di El Salvador, akan meningkatkan kebijakan adopsi Bitcoin di negara tersebut setelah kemitraannya dengan gerbang pembayaran digital Flexa.

Menurut pengumuman Flexa pada Kamis, 9 September, Bancoagrícola telah menandatangani kesepakatan dengan jaringan pembayaran kripto untuk memungkinkan transfer Bitcoin (BTC) untuk pelanggan bank, termasuk klien ritel dan pedagang.

Sebagai bagian dari kemitraan, pelanggan Bancoagrícola dapat melakukan pembayaran kartu kredit dalam mata uang dolar Amerika Serikat melalui Flexa atau dompet lain yang mendukung Lightning Network seperti Chivo dan clair. Menurut rilis, pembayaran ini tidak akan menarik biaya tambahan dan akan mencakup pinjaman dan barang dagangan.

Flexa baru-baru ini menambahkan dukungan untuk pembayaran Lightning dengan fitur yang dilaporkan ditujukan untuk klien pedagang. Kemitraan Bancoagrícola dengan Flexa muncul setelah Bitcoin secara resmi menjadi alat pembayaran yang sah di El Salvador.

Laporan pengecer di El Salvador yang menerima Bitcoin menjadi hal biasa di media sosial saat Cointelegraph melaporkan bahwa gerai McDonald menerima BTC sebagai pembayaran.

Menurut Presiden Nayib Bukele, Jika kebijakan adopsi Bitcoin El Salvador terbukti berhasil, penyedia layanan uang global seperti MoneyGram dan Western Union dapat kehilangan hingga 400 juta dolar AS per tahun

Memang, pengiriman uang menyumbang proporsi yang signifikan dari produk domestik bruto El Salvador sebesar 23% pada tahun 2020 saja. Sementara 70% penduduk El Savador dilaporkan menerima uang dari luar negeri.

Kembali pada bulan Agustus, Bank Sentral Amerika untuk Integrasi Ekonomi, atau CABEI, menyatakan bahwa mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah dapat berdampak positif pada pengiriman uang di wilayah tersebut. Pada saat itu, CABEI berjanji untuk membantu negara tersebut dalam membangun kerangka teknis untuk adopsi BTC dan mematuhi standar anti pencucian uang internasional.

Undang-undang Bitcoin El Salvador bukannya tanpa hambatan karena mayoritas penduduk negara itu dilaporkan menentang langkah tersebut. Entitas keuangan global seperti Dana Moneter Internasional juga telah memperingatkan agar mereka tidak mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang nasional.