Bagikan:

JAKARTA - Indonesia mempunyai tantangan teknis menarik bagi operator seluler yang bekerja untuk menghadirkan 5G, walaupun sebagian kotanya masih menggunakan 3G.

Dengan lebih dari 17.000 pulau, dan setengah dari populasinya di Jawa, negara dengan populasi sebanyak 270 juta ini mempunyai tantangan seluler terkait kepadatan provinsi dan kotanya.

Speedtest dari Ookla menggunakan data dari Speedtest Intelligence untuk mengevaluasi kinerja seluler di Indonesia selama Q1 hingga Q2 tahun 2021. Mereka memeriksa kecepatan seluler dan ketersediaan 4G di tingkat negara dan penyedia jasa serta mencakup potret kinerja setiap 34 provinsi di Indonesia.

Ookla juga menggunakan Cell Analytics untuk menunjukkan perbandingan pengalaman pengguna seluler antara satu operator dengan yang lain di beberapa lokasi penting di Indonesia. Berikut hasil analisis dari Speedtest menyoal fakta performa internet di Indonesia yang dikutip VOI, Senin, 6 September.

Meningkatnya Kecepatan Internet di Indonesia

Membandingkan mitra dagang utama Indonesia, termasuk negara-negara di ASEAN, India, dan Korea Selatan, kecepatan unduh internet di antara negara-negara ini selama satu tahun lalu cukup berbeda-beda. Menurut Speedtest Intelligence, Korea Selatan memiliki median kecepatan unduh tertinggi selama Q1 2021 dengan 84,12 Mbps.

Singapura berada di peringkat kedua dengan 57,42 Mbps, diikuti dengan Brunei (47,02 Mbps). Sementara itu Indonesia rata-rata kecepatan unduhnya 14,78 Mbps. Sedangkan Kamboja dan India masing-masing memiliki kecepatan 13,96 Mbps dan 10,56 Mbps.

Indonesia menunjukkan peningkatan sebesar 4,23 Mbps dalam rata-rata kecepatan unduh dari 10,55 Mbps di Q2 2020 menjadi 14,78 Mbps di Q2 2021. Sementara Myanmar tidak disertakan karena sedang mengalami situasi politik.

Ketersediaan 4G di Indonesia Berada pada Peringkat Empat

Speedtest Intelligence menunjukan bahwa setiap negara yang disurvei telah mempunyai ketersediaan 4G, prosentase pengguna di semua perangkat yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan 4G dan di atasnya, baik secara roaming dan on-network. Ini mendekati atau di atas 80 persen selama Q2 2021.

Di posisi pertama terdapat Korea Selatan dengan 95,7 persen ketersediaan 4G selama Q2 2021, diikuti dengan Singapura 93,9 persen, disusul tempat ketiga adalah India 91,7 persen. Indonesia berada di peringkat keempat dengan 89,2 persen.

Telkomsel Operator Seluler Tercepat   

Operator seluler tercepat di Indonesia selama Q1 hingga Q2 2021 berhasil dicaplok Telkomsel dengan kecepatan median unduh tercepat (15,64 Mbps) dan unggah tercepat (10,55 Mbps). XL berada di peringkat kedua dengan kecepatan unduh dan unggahnya, diikuti dengan IM3 Ooredoo, 3 dan Smartfren.

Menurut Speedtest Consumer Sentiment, Telkomsel juga mempunyai Net Promoter Score (NPS) tertinggi dengan -12,52. Sedangkan 3 berada di peringkat kedua untuk pengukuran kepuasan konsumen terhadap operator seluler mereka, IM3 Ooredoo ketiga, XL keempat dan Smartfren kelima.

Perlombaan untuk ketersediaan 4G sangat kompetitif di Indonesia selama Q1 hingga Q2 2021 dengan setiap penyedia utama mencapai paling tidak 87 persen. Tetapi, Smartfren, yang beroperasi khusus dalam 4G LTE berhasil mencapai ketersediaan 4G tertinggi di angka 94,5 persen. IM3 Ooredoo di peringkat selanjutnya di 90,9 persen, diikuti dengan 3 yakni 89,2 persen, XL dengan 87,8 dan Telkomsel 87,3 persen.

Keragaman Kecepatan Unduh di Berbagai Wilayah

Hasil Speedtest Intelligence menunjukan tidak ada provinsi di Indonesia yang secara statistik sangat cepat dalam hal pengunduhan selama Q1 hingga Q2 2021, meskipun empat provinsi mempunyai median kecepatan unduh seluler lebih dari 19,00 Mbps yakni di Papua Barat (20,14 Mbps), Bali (19,68 Mbps), Maluku (19,43 Mbps) dan Gorontalo (19,32 Mbps). Kalimantan Timur berada tepat di bawahnya dengan 18,48 Mbps.

Selama Q2 2021, tidak terdapat provinsi yang secara statistik sangat lambat, meskipun terdapat empat provinsi yang mempunyai median kecepatan unduh seluler kurang dari 11,00 Mbps, seperti Jambi (9,20 Mbps), Lampung (9,29 Mbps), Kalimantan Tengah (9,90 Mbps) and Sumatra Barat (10,64 Mbps).

Tidak terdapat juga provinsi dengan median kecepatan unggah seluler yang secara statistik sangat cepat, meskipun empat provinsi mempunyai median kecepatan unggah seluler lebih dari 12,50 Mbps. Misalnya saja di Papua Barat (12,97 Mbps), Nusa Tenggara Timur (12,89 Mbps), Kepulauan Bangka Belitung (12,84 Mbps) dan Bali (12,55 Mbps). Setiap provinsi mempunyai median kecepatan unggah lebih dari 7,50 Mbps, kecuali Sumatra Barat (6,92 Mbps), Jawa Tengah (7,34 Mbps) dan Maluku Utara (7,36 Mbps).

Sebanyak 27 Provinsi Menunjukkan Ketersediaan 4G di Atas 84 Persen

Seperti kinerja seluler Indonesia, ketersediaan 4G Indonesia beragam dari satu provinsi ke provinsi lainnya selama Q1 hingga Q2 2021. Semua provinsi kecuali 10 provinsi mencapai Ketersediaan 4G antara 84,0 persen dan 89,0 persen, dengan empat provinsi menonjol dari provinsi lain, mencapai ketersediaan 4G lebih dari 89,0 persen yakni berada di Kepulauan Riau (90,5 persen), Jawa Barat (89,8 persen), Banten (89,7 persen) dan Bali (88,7 persen).

Provinsi-provinsi dengan kepadatan urban lebih tinggi menunjukkan ketersediaan 4G yang lebih tinggi, tetapi tidak selalu begitu keadaannya untuk provinsi-provinsi yang tidak urban dan tidak padat penduduk seperti Aceh yang mencapai Ketersediaan 4G sebesar 88,5 persen.

Sedangkan Kalimantan Utara, provinsi dengan kepadatan penduduk terendah di Indonesia mempunyai Ketersediaan 4G terendah dibandingkan dengan provinsi mana pun selama Q1 hingga Q2 2021 di 79,7 persen. Sulawesi Barat mempunyai Ketersediaan 4G terendah kedua di 80,1 persen. Kalimantan Tengah, Maluku Utara and Kalimantan Barat adalah provinsi-provinsi lainnya dengan ketersediaan 4G di bawah 83,0 persen.