JAKARTA - Mark Zuckerberg harus kehilangan banyak perusahaan besar yang menolak untuk mengiklan di Facebook. Alasannya karena raksasa media sosial itu tidak serius mengatasi konten negatif yang menyebar di platform-nya.
Suami dari Priscilla Chan itu meyakini, bila para pengiklannya akan segera kembali ke Facebook. Sekalipun gelombang boikot terus bertambah, seiring dengan #StopHateforProfit.
"Dugaan saya, mereka semua tentu akan kembali untuk beriklan di platform (Facebook) ini dalam waktu dekat," ungkap Zuckerberg seperti dikutip dari BBC, Jumat, 3 Juli.
BACA JUGA:
Zuckerberg juga tidak akan mengambil tindakan lain, jikalau ada perusahaan yang memutuskan untuk tidak lagi bermitra dengan Facebook. "Kami tidak akan mengubah kebijakan atau pendekatan kami pada apa pun karena ancaman terhadap persen kecil dari pendapatan kami, atau persen dari pendapatan kami," sambungnya.
Merebaknya konten kebencian dan rasisme di Facebook turut membuat banyak perusahaan seperti Starbucks dan Lego untuk menangguhkan sementara pemasangan iklan di platform media sosial itu. Sebelum ini, Unilever, Coca-Cola, hingga Honda sudah lebih dulu menyatakan diri mencabut semua iklannya yang ada di Facebook dan Instagram.
Munculnya gelombang untuk melakukan pemberhentian iklan di media sosial milik Facebook menyusul surat terbuka organisasi nirlaba Liga Anti-Fitnah (Anti-Defamation League/ADL) pada 17 Juni 2020, yang meminta perusahaan-perusahaan besar berhenti berbisnis dengan Facebook karena media sosial itu telah jadi ladang kebencian dan hoaks.
"Kami menangani masalah ini dengan sangat serius dan menghargai umpan balik dari mitra kami. Kami mengetahui konten tersebut ada di platform kami, dan kami pastikan tidak mendapat manfaat dari konten semacam ini," kata salah seorang juru bicara Facebook.
600 Perusahaan Boikot ngiklan di Facebook
Gelombang boikot iklan di Facebook terus meluas. Setidaknya lebih dari 400 perusahaan dan merk terkemuka yang bergabung dalam 'Stop Hate for Profit' dan menangguhkan iklannya di Facebook untuk sementara waktu.
Terbaru Starbucks, Addidas, Levi's hingga Lego ikut dalam aksi boikot untuk beriklan di Facebook. Gara-gara hal ini, saham Facebook turun 8,3 persen dan terkoreksi hingga 58 miliar dolar AS atau sekitar Rp841 triliun dalam bursa perdagangan, pada Jumat lalu.
Menurut laporan Bloomberg, akibat aksi penghentian iklan ini membuat kekayaan Mark Zuckerberg berkurang drastis sebanyak 7,21 miliar dolar AS atau sekitar Rp103,5 triliun dalam 24 jam terakhir. Hal tersebut membuat Zuckerberg mesti rela turun ke posisi empat dalam daftar orang terkaya di dunia, di bawah bos Louis Vuitton Bernard Arnault, pendiri Microsoft Bill Gates, dan CEO Amazon Jeff Bezos.