Pemerintah AS Desak Mark Zuckerberg Bocorkan Rencana Meta Terkait Proyek Kripto dan Blockchain
Mark Zuckerberg diminta ungkapkan proyek kriptonya. (Foto; Dok. Economist Jourist)

Bagikan:

JAKARTA – Meta, perusahaan induk Facebook cs milik Mark Zuckerberg mendapat tekanan dari pemerintah AS. Baru-baru ini, Komite Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat AS mendesak Mark Zuckerberg untuk membocorkan rencana Meta terkait proyek kripto dan blockchain.

Pasalnya Komite Keuangan DPR AS mengendus lima proposal merek dagang Meta terkait cryptocurrency dan blockchain yang diajukan perusahaan ke Kantor Paten dan Merek Dagang AS (USPTO).  

Dalam surat yang ditulis pada 22 Januari, Anggota Komite Rep. Maxine Waters menyampaikan kekhawatirannya kepada Mark Zuckerberg dan COO Javier Olivan. Waters menyatakan kekhawatiran terkait status pendaftaran Meta.

"Dengan pengajuan awal pada 18 Maret 2022, pengajuan aplikasi Meta per 22 Januari tampaknya mencerminkan niat terus menerus perusahaan untuk memperluas keterlibatannya dalam ekosistem aset digital," ujar Maxine Waters.

Meta, yang dikenal sebagai induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, sempat memiliki proyek aset digital yang bernam Diem. Proyek stablecoin Diem (sebelumnya Libra) ditutup pada tahun 2019 karena tekanan dari reulator AS. Meskipun mengalami kendala di masa lalu, Meta tampaknya masih penasaran dengan proyek kripto dan blockchain.

Meta saat ini memiliki lima pendaftaran merek dagang yang mencakup berbagai layanan terkait blockchain dan kripto, termasuk perdagangan aset digital, pertukaran, pembayaran, dan dompet digital, serta infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak terkait.

Berdasarkan surat tersebut, Meta telah menerima Pemberitahuan Persetujuan (NOAs) untuk pendaftarannya, menandakan kepatuhan dengan persyaratan pendaftaran. Meta sekarang memiliki tenggat waktu enam bulan untuk merespons surat pemberitahuan dengan mengonfirmasi niatnya dalam menggunakan merek dagang.

Surat tersebut juga menyoroti jadwal tanggapan, dengan NOA pertama diterbitkan pada 15 Agustus 2023, memberikan waktu hingga 15 Februari bagi Meta untuk memberikan responnya. Yang terbaru diterbitkan pada 16 Januari, memperpanjang batas waktu hingga 16 Juli.

Melansir Bitcoin.com News, dalam suratnya, Waters mencecar Zuckerberg dengan menanyakan "Apakah Meta berniat mengejar proyek terkait web3, aset digital, atau dompet digital? Apakah Meta berencana meluncurkan platform pembayaran yang mendukung cryptocurrency? Bagaimana teknologi Meta mendukung penciptaan, penambangan, penyimpanan, transmisi, atau penyelesaian cryptocurrency di platform terkaitnya, termasuk Metaverse?"

Saat Meta Platforms Inc. mendapt sorotan tajam dari pemerintah AS. Industri teknologi dan kripto menantikan tanggapan Meta terkait sejumlah proposalnya soal kripto dan blockchain.