JAKARTA – Di tengah maraknya pemberitaan penambangan kripto, sebuah perusahaan keamanan siber bernama Trend Micro berhasil menemukan sekitar 120 aplikasi penambangan kripto palsu. Sebagian aplikasi tersebut terpajang di toko aplikasi Google Play Store.
Kabar baiknya, Google akan segera menghapus sejumlah aplikasi mining kripto palsu yang ada di toko aplikasi tersebut. Meski demikian sejumlah aplikasi tersebut sudah ada yang diunduh lebih dari seratus ribu kali.
Berdasarkan laporan Bitcoin.com News, Trend Micro telah menerbitkan laporan terkait temuan tersebut pekan ini dan ditujukan untuk memperingatkan orang-orang supaya tidak menjadi korban akibat aplikasi tipuan tersebut. Sejumlah aplikasi penambangan kripto yang “menipu” tersebut mengarahkan orang untuk menonton iklan untuk membayar langganan layanannya.
“Kami baru-baru ini menemukan delapan aplikasi seluler yang menyamar sebagai aplikasi penambangan cloud cryptocurrency … di mana pengguna dapat memperoleh cryptocurrency dengan menginvestasikan uang ke dalam operasi penambangan cloud,” tulis pihak Trend Micro.
Berikut sejumlah nama aplikasi yang berhasil dideteksi oleh Trend Micro: Bitfunds, Bitcoin Miner, Bitcoin (BTC) – Pool Mining Cloud Wallet, Daily Bitcoin Rewards, Minebit Pro, Crypto Holic, Bitcoin 2021, dan Ethereum (ETH) – Pool Mining Cloud.
Perusahaan keamanan siber tersebut mengungkapkan bahwa sejumlah aplikasi berbahaya itu “menipu korban untuk menonton iklan, membayar layanan berlangganan dengan biaya bulanan rata-rata 15 dolar AS (Rp216.210), dan membayar peningkatan kemampuan penambangan tanpa mendapatkan imbalan apa pun.”
Untungnya, pihak Trend Micro telah melaporkan temuan tersebut kepada pihak Google Play dan sejumlah aplikasi tersebut bakal dihapus secepatnya.
“Kami telah melaporkan temuan kami ke Google Play, dan aplikasi telah segera dihapus dari Play Store.”
BACA JUGA:
Meski begitu, Trend Micro memaparkan bahwa pencarian dengan kata kunci “cloud mining” atau penambangan melalui sistem komputasi awan di Google Play kerap mengarah pada aplikasi yang sama dan aplikasi tersebut “telah diunduh lebih dari 100.000 kali.”
“Lebih dari 120 aplikasi penambangan cryptocurrency palsu masih tersedia secara online. Aplikasi ini, yang tidak memiliki kemampuan menambang cryptocurrency dan menipu pengguna agar menonton iklan dalam aplikasi, telah memengaruhi lebih dari 4.500 pengguna secara global dari Juli 2020 hingga Juli 2021,” ungkap Trend Micro sebagai mana dikutip dari Mobile App Reputation Service (MARS).
“Investigasi kami juga menemukan bahwa beberapa aplikasi cryptomining palsu ini mendorong penggunanya untuk mengklik iklan alih-alih mendorong mereka untuk membayar peningkatan daya komputasi,” tambah pihak perusahaan keamanan siber tersebut.
Tidak hanya itu, Trend Micro juga mengungkapkan bahwa sejumlah aplikasi seperti Bitcoin (BTC) – Pool Mining Cloud Wallet dan Bitcoin 2021 memiliki fitur membahayakan dengan interface yang dipenuhi oleh iklan. Dalam hal ini pengguna akan diarahkan untuk mengklik iklan untuk membuktikan bahwa pengguna bukan robot.
Setelah itu para pengguna aplikasi tersebut akan diberitahu bahwa mereka bisa memulai mining usai menonton iklan dalam aplikasi. Para pengguna diarahkan untuk “menonton iklan video dalam aplikasi untuk meningkatkan kecepatan mining.”Trend Micro juga memaparkan bahwa para pengguna diharuskan mengundang sejumlah teman agar bisa melakukan penarikan.
Meski pengguna sudah melakukan yang diinstruksikan aplikasi tersebut, mereka tetap saja tidak bisa melakukan penarikan mata uang kripto yang sudah ditambang dari aplikasi dengan alasan sedang dalam antrian.