Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan Raksasa ride-hailing China, Didi Global Inc , telah menangguhkan rencananya untuk meluncurkan produknya di Inggris dan benua Eropa. Menurut laporan The Telegraph pada Senin, 23 Agustus, hal itu disebabkan adanya reaksi atas peraturan di dalam negeri atas privasi data.

Staf yang bekerja pada acara peluncuran telah diberitahu bahwa mereka menghadapi kemungkinan redundansi dan Didi telah berhenti mempekerjakan di Inggris. Mereka menarik rencana peluncuran setidaknya selama satu tahun.

"Kami terus mengeksplorasi pasar baru tambahan, berhubungan dengan pemangku kepentingan yang relevan di masing-masing dan memikirkan kapan harus memperkenalkan layanan kami," kata juru bicara Didi, tanpa menyebutkan kapan rencana peluncuran di Inggris dilakukan.

"Segera setelah kami memiliki lebih banyak berita tentang tambahan pasar baru, kami berharap dapat berbagi informasi tentang itu (rencana peluncuran)," kata jubir tersebut

Perusahaan-perusahaan China saat ini telah terjebak dalam tekanan dengan meningkatnya pengawasan AS di satu sisi dan tindakan keras peraturan domestik terhadap sektor internet besar-besaran di negara itu.

Langkah ini telah mengguncang raksasa teknologi di negara itu dan Didi berada di bawah tinjauan keamanan siber. Pasalnya China telah mengubah kebijakannya terhadap privasi dan keamanan data untuk memastikan penyimpanan data pengguna yang aman.

Didi yang mencatatkan sahamnya di New York pada bulan Juni setelah mengumpulkan 4,4 miliar dolar AS dalam penawaran umum perdana. Mereka sedang mencari untuk memperluas bisnis internasionalnya dengan peluncuran baru-baru ini di Afrika Selatan, Ekuador dan Kazakhstan.