Bagikan:

JAKARTA - Pengembang game PUBG Mobile, Tencent resmi mengakuisis platform video streaming on-demand asal Malaysia, Iflix. Ini menjadi langkah Tencent untuk melebarkan sayapnya ke Asia Tenggara melalui platform miliknya, WeTV.

"Kami mengkonfirmasi bahwa Tencent telah membeli konten, teknologi, dan sumber daya iflix," ungkap juru bicara Tencent, seperti dikutip dari Reuters, Kamis, 25 Juni.

Dalam pernyataan resminya, Tencent akan membeli semua konten, teknologi, dan sumber daya iFlix yang berkantor di Malaysia. Tak disebutkan berapa dana yang dikucurkan, terlebih setelah Iflix mengalami krisis utang. 

Akuisisi iflix akan memberikan WeTV akses cepat ke 25 juta lebih pelanggan di 13 negara di Asia Tenggara dan Selatan termasuk Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Sri Lanka, Pakistan, Maladewa, Myanmar, Vietnam Kamboja, Nepal dan Bangladesh.

"Akuisi mencakup jaringan lokal yang kuat di pasar yang sedang berkembang dengan seleksi konten yang luas dan menarik seperti TV show, film, dan konten original untuk ditonton secara streaming atau diunduh di berbagai perangkat yang terkoneksi internet," jelas perwakilan Tencent.

Meski telah dibeli Tencent, belum diketahui apakah platform streaming ini akan berubah nama atau setidaknya enam sampai 12 bulan ke depan. Di samping itu, mayoritas staf Iflix saat ini diperkirakan akan tetap dipertahankan, termasuk CEO Marc Barnett.

Sebelumnya, kompetitornya Hooq telah lebih dahulu gulung tikar. Di saat yang hampir bersamaan, Iflix juga dikabarkan mengalami kesulitan keuangan karena pandemi COVID-19.

Hal ini membuat perusahaan harus menggunakan cadangan kas yang tersisa untuk menanggung beban anggaran iklan. Jika diakumulasikan kerugian Iflix mencapai 378,5 juta dollar AS, sejak 2018.

Sebelum ini, Iflix juga telah ditinggalkan Patrick Grove, yang merupakan petinggi Iflix, pada 9 April lalu. Begitupun Luke Elliott, salah satu pendiri Iflix, juga mengundurkan diri dari dewan perusahaan di hari yang sama.