JAKARTA - Ketua Komisi VII DPR Saleh Partaonan Daulay mengapresiasi arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyelamatkan PT. Sritex dari kebangkrutan. Pasalnya, Sritex adalah industri textile padat karya yang mampu merekrut dan mempekerjakan banyak tenaga kerja.
"Dari informasi yang ada, Sritex saat ini mempekerjakan lebih dari 50.000 tenaga kerja. Kalau Sritex tidak diselamatkan, dipastikan akan ada dampak ekonomi di tengah masyarakat," ujar Saleh, Jumat, 1 November.
"Untuk melahirkan industri besar seperti Sritex, tentu tidak mudah. Dibutuhkan modal besar, jaringan, pengalaman, dan SDM yang kuat. Karena itu, Presiden Prabowo perlu didukung oleh semua pihak untuk menyelamatkan Sritex," sambungnya.
Karena ini adalah urusan bisnis, lanjut Saleh, tentu ada keterkaitan dengan banyak pihak yang secara perlahan perlu diselesaikan. Sementara, perusahaan diharapkan tetap beroperasi.
"Pemerintah harus memberikan kelonggaran sehingga mereka tetap produktif dan para pekerjanya tidak dirumahkan," kata eks Ketua Komisi IX DPR itu.
Disisi lain, Ketua DPP PAN itu meminta semua pihak untuk mampu menahan diri dan tidak boleh saling menyalahkan. Apalagi menuduh satu pihak atau satu aturan tertentu yang menyebabkan Sritex pailit.
Sebagai perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, kata Seleh, Sritex tentu tidak mudah untuk dipailitkan. Pasti banyak faktor dan juga telah melintasi waktu yang cukup lama untuk menahan agar tidak pailit.
"Yang perlu dicari adalah dukungan dan solusi dari seluruh pihak. Jangan saling menyalahkan. Hindari narasi yang membuat pihak lain tersinggung," katanya.
Dalam rangka upaya penyelamatan Sritex, Saleh menuturkan, Komisi VII DPR RI akan melaksanakan kunjungan spesifik langsung ke lokasi. Dia berharap anggota Komisi VIII DPR dapat melihat, mendengar, dan menerima masukan langsung dari para pekerja dan pihak perusahaan.
"Selain itu, Komisi VIII DPR RI juga akan menggelar rapat dengan pihak pemerintah, pihak perusahaan, dan pihak terkait. Ini adalah bagian dari upaya untuk menyelamatkan Sritex. DPR RI tentu akan mengawal agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan Presiden Prabowo Subianto meminta agar tidak ada karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
BACA JUGA:
Yassierli menyebut pemerintah tidak akan membiarkan PHK terjadi. Permintaan tak ada PHK itu Prabowo sampaikan kepada Yassierli, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menkeu Sri Mulyani dalam rapat di Istana, Jakarta, pada Selasa, 29 Oktober.
"Tidak (ada PHK). Dan Pak Presiden minta memang tidak akan PHK. Dan kita tidak akan biarkan itu akan terjadi PHK," kata Yassierli.