Bagikan:

JAKARTA - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) akan memperluas penanganan food waste melalui Gerakan Selamatkan Pangan menyusul kesuksesan pelaksanaan program yang telah terlebih dahulu dilaksanakan di Jabodetabek.

“Desember 2022 lalu NFA telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan 9 (sembilan) mitra seperti APPBI. APRINDO, HIPPINDO, APJI, PHRI, GAPMMI, Foodbank of Indonesia, FoodCycle Indonesia, Yayasan Surplus Peduli Pangan. Ini merupakan bagian dari langkah kelanjutannya,” kata Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwingnyo dilansir ANTARA, Kamis, 1 Juni.

Nyoto menuturkan Bapanas telah menginisiasi Gerakan Selamatkan Pangan di wilayah Jabodetabek sebagai pilot project dengan melibatkan asosiasi, pelaku usaha dan penggiat selamatkan pangan.

Bapanas mengapresiasi provinsi dan kabupaten/kota yang sudah melakukan inisiasi Gerakan Selamatkan Pangan seperti Provinsi DI Yogyakarta, Jawa Tengah, DKI Jakarta, serta Kota Semarang dan Kota Bogor.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi berharap agar sinergi dan kolaborasi ini terus ditingkatkan agar pemborosan pangan di Indonesia dapat ditekan, sehingga berdampak pada penurunan kerawanan pangan dan gizi yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk menurunkan stunting.

“Mengurangi food waste menjadi salah satu agenda prioritas Badan Pangan Nasional, untuk itu gerakan selamatkan pangan kita dorong agar skalanya semakin ditingkatkan. Ini sesuai arahan Bapak Presiden yang meminta agar masyarakat menerapkan kebiasaan tidak membuang makanan, sebaliknya agar lebih menghargai setiap makanan,” ujarnya.

Tercatat sejak Desember 2022 hingga pertengahan Mei 2023, Bapanas telah berhasil menyelamatkan 41,5 ton pangan pada wilayah Jabodetabek. Sehingga, skala Gerakan Selamatkan Pangan pada 2023 akan semakin ditingkatkan.

Selain tetap dilaksanakan di Jabodetabek, gerakan ini juga akan diperluas pelaksanaannya di 12 provinsi, serta secara paralel dipersiapkan kebijakan untuk diimplementasikan di 15 provinsi lainnya di tahun 2024. Sehingga, pada 2030 dapat dilaksanakan di 38 provinsi.

Fokus pelaksanaan Gerakan Selamatkan Pangan menggunakan 2 pendekatan utama, yaitu mencegah terjadinya kemubadziran/pemborosan pangan melalui dukungan dan kebijakan fasilitasi aksi penyelamatan pangan untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Bapanas juga telah menyediakan mobil logistik pangan dan food truck agar dapat dimanfaatkan untuk penjemputan dan penyaluran donasi pangan berkolaborasi dengan para donatur pangan beserta penggiat selamatkan pangan.