JAKARTA - Media sosial kembali menunjukkan kekuatannya. Di mana warganet baik itu pengguna TikTok dan fans K-Pop bersatupadu untuk menyabotase acara kampanye Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Tulsa, Oklahoma pada Sabtu 20 Juni kemarin.
Bahkan mereka berhasil membuat acara kampanye politik Trump, sepi dari massa penonton. Hal ini terjadi karena pengguna TikTok dan fans K-Pop, ramai-ramai mendaftar online untuk mendapatkan tiket gratis dari acara kampanye Trump. Namun di hari H, mereka tidak datang.
Actually you just got ROCKED by teens on TikTok who flooded the Trump campaign w/ fake ticket reservations & tricked you into believing a million people wanted your white supremacist open mic enough to pack an arena during COVID
Shout out to Zoomers. Y’all make me so proud. ☺️ https://t.co/jGrp5bSZ9T
— Alexandria Ocasio-Cortez (@AOC) June 21, 2020
Adapun alasan mereka melakukan hal tersebut, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Trump yang kerap melontarkan ujaran kebencian di media sosial. Hal ini yang menginisiasi pengguna TikTok untuk membuat acara kampanye Trump yang biasanya ramai menjadi sepi, sebagai bentuk prank.
Dikatakan oleh manajer tim kampanye Presiden Trump, Brad Parscale acara ini telah menerima lebih dari satu permintaan tiket gratis, namun kenyataannya acara yang bertempat di Bank of Oklahoma BOK Center di Tulsa yang berkapasitas 19.000 tempat duduk, terlihat banyak bangku-bangku yang kosong. Sebagaimana dirangkum dari New York Times.
kpop stans really ruined trumps rally... i LOVE this song pic.twitter.com/sZXYUO5EtM
— lily⁷ (@lilynotlilly) June 21, 2020
Sedangkan fans K-Pop di media sosial turut mengomentari kampanye Trump yang sepi pengunjung, padahal diadakan di stadion Tulsa, Oklahoma. Mereka membandingkannya dengan konser BTS yang juga diadakan di stadion saat acara Rose Bowl.
Trump rally vs BTS stadium tour at the Rose Bowl 🤭 thank you kpop stans and tiktok users pic.twitter.com/V2TJ8NAJzN
— j⁷. BLACKLIVESMATTER (@bangtanpenguins) June 21, 2020
Tentunya ini menjadi pukulan telak bagi tim kampanye Pilpres Trump. Pasalnya warganet berhasil menyabotase acara tersebut hingga sepi dari massa pendukung maupun simpatisan Trump.
"Para remaja Amerika telah melakukan pukulan telak terhadap @realDonaldTrump," komentar ahli strategi dari Partai Republik, Steve Schmidt.