Solar Orbiter Berhasil Tangkap Sisi Lain dari Planet Venus Lebih Dekat
Foto: Dok NASA JPL

Bagikan:

JAKARTA - Wahana antariksa Solar Orbiter milik ESA dan NASA melintas dalam jarak 4.967 mil dari permukaan planet Venus. Pada hari-hari menjelang pendekatan, teleskop Solar Orbiter Heliospheric Imager, atau SoloHI menangkap pemandangan planet yang berkilau ini.

Gambar-gambar menarik yang digabungkan menjadi sebuah video itu diambil pada 9 Agustus lalu, menunjukkan Venus mendekat dari kiri sementara Matahari berada di sebelah kanan. Saat itu Venus sedang berada dalam waktu malam hari, terlihat tampak setengah lingkaran gelap yang dikelilingi oleh cahaya bulan sabit yang terang.

“Idealnya, kami dapat menyelesaikan beberapa fitur di sisi malam planet ini, tetapi ada terlalu banyak sinyal dari siang hari," ungkap astrofisikawan di Naval Research Laboratory di Washington, DC, Phillip Hess seperti dikutip dari Science Alert, Jumat 13, Agustus.

Dua bintang terang juga terlihat di planet tersebut, yang paling kanan adalah Omicron Tauri, dan di sebelah kirinya adalah Xi Tauri, yang sebenarnya adalah sistem bintang empat kali lipat. Keduanya adalah bagian dari konstelasi Taurus.

Solar Orbiter menggunakan gravitasi Venus untuk menariknya lebih dekat ke Matahari dan memiringkan orbitnya. Dari sudut pandang ini, Solar Orbiter akhirnya akan menangkap gambar pertama kutub utara dan selatan Matahari. Diketahui, Venus terlalu mengkilap, memantulkan sekitar 75 persen sinar Matahari yang mengenainya.

Ini adalah kali kedua misi flyby Venus Solar Orbiter, flyby Bumi pertama pada November 2021 dan enam flyby Venus lagi direncanakan dari 2022 hingga 2030. Pada 10 Agustus, hanya satu hari kemudian, misi BepiColombo ESA dan Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (JAXA) juga terbang melalui Venus.

Menggunakan pesawat luar angkasa NASA Parker Solar Probe dan ESA's Mercury probe BepiColombo juga telah mengambil gambar dekat di Venus selama flybys dengan bantuan gravitasi.

Selama misi itu, pesawat luar angkasa melaporkan adanya aktivitas vulkanik baru, dan molekul aneh di atmosfer, planet ini terlihat semakin menarik. Kini, hanya satu wahana yang saat ini aktif di Venus yakni, Akatsuki Jepang.

Dengan demikian, flybys memberikan kesempatan untuk mengumpulkan data tambahan dengan rangkaian instrumen yang berbeda dari Venus. Pendekatan ini telah memberi beberapa informasi yang sangat menarik.

Pesawat luar angkasa Parker misalnya, mendeteksi fitur permukaan melalui lapisan awan tebal Venus, fakta bahwa itu bisa membuka beberapa kemungkinan pengamatan baru. Pada flyby lain, Parker mendeteksi emisi radio dari Venus, rekaman pertama dalam tiga dekade, memungkinkan wawasan baru tentang bagaimana siklus Matahari memengaruhi atmosfer planet.