Bagikan:

JAKARTA – Parker Solar Probe akan melakukan perjalanan terakhir ke Venus pada Rabu, 6 November. Wahana antariksa milik NASA ini akan melakukan manuver terakhir dengan melintasi Venus dalam jarak 376 kilometer.

Selama melakukan manuver, Parker akan melakukan konfigurasi orbital terakhir atau menyesuaikan lintasannya di orbit Venus. Nantinya, wahana ini akan mengandalkan instrumen Wide-Field Imager for Parker Solar Probe (WISPR) untuk memantau angin matahari.

Venus merupakan planet kedua di tata surya yang paling dekat dengan matahari sehingga planet ini dinobatkan sebagai objek astronomi ketiga yang paling terang setelah matahari dan bintang. Oleh karena itu, Parker digunakan untuk mengamati Venus sekaligus matahari.

Menurut para ilmuwan, WISPR merupakan alat yang sangat berguna untuk mengamati Venus. Hal ini terbukti saat Parker melakukan lintas penerbangan ketiga pada Juli 2020 lalu. Saat itu, WISPR mampu melihat permukaan Venus yang tertutupi awan tebal. 

“Kamera WISPR dapat melihat menembus awan hingga ke permukaan Venus, yang bersinar dalam inframerah dekat karena sangat panas,” kata Ilmuwan Noam Izenberg. Saat itu, suhu Venus yang mencapai 465 derajat celsius terpancar melalui awan.

Setahun berikutnya, Parker kembali melakukan lintas penerbangan dan data dari radarnya berhasil digabungkan dalam bentuk mosaik. Namun, kumpulan data ini menunjukkan hasil yang berbeda dari lintas penerbangan sebelumnya sehingga membingungkan para ilmuwan.

Maka dari itu, lintas penerbangan pada 6 November ini sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil pengamatan yang lebih akurat. Manuver terakhir ini akan menentukan apakah WISPR pada Parker mampu membedakan bahan kimia di planet Venus. 

"Penerbangan lintas pada 6 November akan memberi kita lebih banyak konteks untuk mengevaluasi apakah WISPR dapat membantu kita membedakan sifat fisik atau bahkan kimia permukaan Venus," ungkap Izenberg.