Bagikan:

YOGYAKARTA - Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2005, YouTube menjelma sebagai salah satu platform raksasa. Pengguna bisa memanfaatkannya untuk beragam kebutuhan. Mulai dari streaming, nonton music video, cuplikan film, mendapatkan berita atau gosip, dan masih banyak lagi.

Saking beragamnya konten yang ditawarkan YouTube, menjadikan platform yang didirikan oleh trio Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim ini sebagai situs yang paling sering dikunjungi nomor dua di dunia. Di bawah Google, dan sukses mengalahkan Facebook.

Pada tahun 2020 saja, lebih dari 100 milyar jam video yang sudah diputar pengguna lewat platform YouTube. Konten dengan total durasi 500 jam jam diunggah setiap menit. Dan lebih dari milyaran jam video yang ditonton setiap harinya. 

Dengan skala sebesar itu, wajar kiranya jika membuat anak-anak –bahkan balita- merasa nyaman untuk mengkonsumsi konten-konten yang ditawarkan YouTube. Sayangnya, seperti diketahui, tidak semua konten YouTube pas ditonton anak-anak.

Beruntungnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk membantu anak dalam menjelajahi platform ini secara aman. Lebih lengkap, simak uraian yang sudah dirangkum tim VOI dari berbagai sumber berikut ini.

Utamakan Diskusi

Langkah pertama dan terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan menemani anak selama menjelajahi konten-konten di YouTube. Selain itu, jangan segan untuk membicarakan jenis konten yang disukai anak.

Ketahui pula konten seperti apa dan bikinan siapa yang dibagikan. Bahkan, jika komentar anak ternyata pernah dibalas netizen lain, Anda juga perlu mengetahuinya. 

Lantas, ketika Buah Hati ingin mencicipi fitur yang lebih interaktif, Bunda bisa beri pengertian. Seperti kita tahu, Google hanya membolehkan anak berusia minimal 13 tahun saja untuk memiliki akun. Sedangkan untuk anak berusia 13 hingga 17 tahun, boleh membuat akun tapi dengan ijin orang tua. 

Manfaatkan Fitur-Fitur Kontrol Orang Tua

Google juga memahami bahwa aktivitas digital anak bisa menjurus ke wilayah yang membahayakannya. Bisa membawanya mengetahui sesuatu yang tidak boleh diketahui. Atau bertemu dengan orang-orang yang memiliki niatan buruk.

Oleh karena itu, Google sudah menambahkan sejumlah fitur Kontrol Orang Tua. Fitur yang tersedia dalam layanan Family Link ini memungkinkan orang tua untuk mengatur dan mengawasi anak lewat platform digital. 

Apa yang Anak buka, tonton, serta informasi yang dicari bisa diketahui dengan mudah. Pula, dalam Family Link, Google juga menambahkan fitur pembatasan konten. Dengan mengaktifkan fitur ini, konten-konten yang ditampilkan pada perangkat anak pun sudah disesuaikan dengan usianya.