JAKARTA - Spyware Pegasus NSO Group, dituding berada di balik pembunuhan wartawan asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi beberapa tahun lalu. Menurut analisis forensik digital Pegasus digunakan secara diam-diam untuk menargetkan smartphone dua wanita yang paling dekat dengan kolumnis yang dikenal kritis terhadap pemerintahan Saudi.
Ponsel Android istri Khashoggi, Hanan Elatr, menjadi sasaran pengguna Pegasus enam bulan sebelum pembunuhannya. Tetapi analisis forensik digital ini tidak dapat menentukan apakah peretasan itu berhasil atau tidak. Sementara iPhone tunangannya, Hatice Cengiz, telah ditembus oleh spyware beberapa hari setelah pembunuhan itu.
Nomor ponsel mereka muncul di daftar lebih dari 50.000 nomor yang terkonsentrasi di negara-negara yang diketahui memata-matai warganya dan juga dikenal sebagai klien NSO, sebuah perusahaan asal Israel.
Rekan dekat Khashoggi lainnya berhasil diretas setelah pembunuhan jurnalis itu. Dua rekan lain dan dua pejabat senior Turki yang terlibat dalam penyelidikan pembunuhannya juga muncul dalam daftar.
Eksekutif NSO sendiri telah menegaskan bahwa spyware-nya tidak digunakan untuk memantau Khashoggi atau keluarganya.
Tetapi seorang pengguna Pegasus mengirim teks ke Elatr, dengan tautan yang dapat menanamkan spyware. Pengguna juga dua kali menyamar sebagai saudara perempuannya. Teks-teks itu dikirim November 2017 dan sekali lagi pada April 2018, enam bulan sebelum pembunuhan Khashoggi pada 2 Oktober 2018. Fakta ini diungkap dalam pemeriksaan forensik digital yang dilakukan oleh Lab Keamanan Amnesty International.
Menurut peneliti Amnesty, Elatr tidak memiliki memori mengklik link yang dibuat untuk iPhone, karena dia menggunakan ponsel Android. Namun, peneliti Amnesty tidak dapat menentukan apakah perangkat itu berhasil ditembus. Tidak seperti iPhone, Android tidak mencatat jenis informasi yang diperlukan untuk pekerjaan detektif Amnesty.
BACA JUGA:
Selama bulan-bulan ketika penargetan terjadi, Elatr dan Khashoggi berbicara dan mengirim SMS beberapa kali seminggu. Mereka juga bertemu langsung tiga kali di berbagai lokasi. Khashoggi mengajarinya untuk menggunakan berbagai aplikasi yang bisa menghidarkan dirinya dari pengawasan pihak tertentu.
“Jamal memperingatkan saya sebelumnya bahwa ini mungkin terjadi,” kata Elatr, yang dinikahi Khashoggi Juni 2018 di Alexandria. “Itu membuat saya percaya bahwa mereka menyadari semua yang terjadi pada Jamal melalui saya.”
Elatr mengatakan dia menyimpan teleponnya di atas meja teh di ruang tamu mereka di Virginia sementara dia berbicara dengan rekan-rekannya di luar negeri. Menurut pakar keamanan siber, Pegasus dapat mencuri konten ponsel dan menyalakan mikrofon ponsel tersebut tanpa diketahui si pemilik ponsel dan bisa melakukan pemantauan secara real time.
Setelah pembunuhan Khashoggi, seseorang yang menggunakan Pegasus menargetkan iPhone Cengiz. Dia menemaninya ke gerbang Konsulat Saudi di Istanbul saat dia pergi untuk mengambil dokumen pada Oktober 2018.
Menurut analisis Amnesty, ponsel Cengiz dibobol hanya empat hari setelah pembunuhan Khashoggi dan kemudian lima kali di hari-hari berikutnya. Analisis tidak dapat menentukan apa yang diambil dari telepon atau apakah ada pengawasan audio yang dilakukan.