JAKARTA - Apakah ini sebuah tamparan bagi Arab Saudi? Tidak ada yang tahu. Tapi nama jalanan di depan kedutaan besar Arab Saudi di Washington kini menjadi "Jamal Khashoggi Way".
Para aktivis yang terus menyuarakan penangkapan pelaku intelektual pembunuh Jamal Khashoggi berhasil meyakinkan pemerintah setempat.
Pemerintah lokal ibu kota mengubah tanda-tanda di satu blok di depan kedutaan besar dengan tulisan "Jamal Khashoggi Way" sebagai bentuk penghormatan kematian kritikus Saudi itu yang meninggal dengan cara teramat sadis di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada 2018.
Dikutip dari Channel News Asia, Kamis 16 Juni, jalan itu akan berfungsi sebagai pengingat dan peringatan untuk mengenang kasus Jamal Khashoggi yang tidak dapat ditutup-tutupi, kata Phil Mendelson, presiden Dewan Distrik Columbia yang memilih dengan suara bulat untuk mengganti nama bentangan New Hampshire Avenue di sepanjang jalan itu.
Perubahan nama ini datang satu hari setelah Gedung Putih mengumumkan Presiden Joe Biden akan melakukan perjalanan bulan depan ke Arab Saudi dan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Nama terakhir memang begitu santer disebut-sebut sebagai dalang pembunuhan itu.
Tawakkol Karman, seorang aktivis dan penulis Yaman yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian, menilai kunjungan itu berarti Biden telah meninggalkan komitmennya untuk mendukung hak asasi manusia di seluruh dunia.
.
"Kami bermaksud untuk mengingatkan orang-orang yang bersembunyi di balik pintu-pintu itu, kami bermaksud untuk mengingatkan mereka setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahwa ini adalah Jalan Jamal Khashoggi," ucap Sarah Leah Whitson, direktur eksekutif Demokrasi untuk Dunia Arab Sekarang.
"Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka atas pembunuhan teman kami, seorang pria Saudi pemberani, Jamal Khashoggi, yang berani menantang tirani Mohammed bin Salman,"