JAKARTA - Selain Amerika Serikat (AS) dan China, Jepang juga patut diacungi jempol menyoal terobosan teknologinya. Pasalnya, belum lama ini para peneliti di Institut Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional Jepang (NICT) telah memecahkan rekor dengan menghasilkan kecepatan internet mencapai 319 terabit per detik (second).
Dihimpun dari Vice Internasional, Minggu 18 Juli, angka tersebut dua kali lipat rekor sebelumnya 178 Tb/s yang dibuat tahun lalu oleh para insinyur di Jepang dan Inggris. Tes kecepatan dilakukan di laboratorium menggunakan teknologi serat optik canggih.
Banyak kabel serat optik mengandung satu inti dan banyak menggunakan bahan pelapis untuk melindungi data di dalamnya. Sistem NICT menggunakan untaian eksperimental kabel serat optik dengan empat inti yang ditempatkan dalam kabel, yang kira-kira seukuran garis serat optik standar.
“Fiber 4-inti (multi-inti) dengan diameter bahan pelapis standar menarik untuk adopsi awal serat (multipleks divisi ruang) dalam tautan jarak jauh dengan throughput tinggi, karena kompatibel dengan infrastruktur kabel konvensional dan diharapkan memiliki keandalan yang sebanding dengan serat mode tunggal," ungkap NICT.
BACA JUGA:
Para peneliti juga menembakkan laser sisir 552 saluran pada berbagai panjang gelombang dengan bantuan amplifier yang terbuat dari tanah jarang. Tim juga menggunakan serat melingkar untuk mentransfer data pada jarak 1.864 mil yang disimulasikan tanpa kehilangan kualitas atau kecepatan sinyal.
Uji coba ini cukup menelan biaya besar, dan para insinyur membayangkan ini akan digunakan untuk mendorong data dengan cepat melintasi jarak yang sangat jauh.
Kemungkinan, perlu waktu lama sebelum uji coba ini berhasil. Para peneliti percaya bahwa inovasi utama di sini adalah kabel serat optik 4-inti baru yang dikembangkannya. NICT percaya itu dapat dengan mudah diimplementasikan dalam sistem yang ada untuk memberikan peningkatan kecepatan internet yang besar.
“Serat optik 4-inti dapat disambungkan dengan peralatan yang ada, dan diharapkan serat tersebut dapat memungkinkan transmisi kecepatan data praktis tinggi dalam waktu dekat, berkontribusi pada realisasi sistem komunikasi tulang punggung, yang diperlukan untuk penyebaran layanan komunikasi baru di luar 5G,” tutur NICT.