JAKARTA - Selama ini pengguna Facebook di seluruh dunia sering bertanya-tanya apakah mereka dapat pemberitahuan siapa saja yang melihat profil Facebook mereka?
Pasalnya, di toko online terdapat lusinan aplikasi dan layanan yang mengklaim memungkinkan pengguna Facebook siapa saja telah melihat profil mereka. Namun, pertanyaannya saat ini apakah benar-benar ada semacam cara untuk mengetahui siapa yang melihat profil Facebook Anda?
Dihimpun dari MakeUsOf, Rabu 14 Juli, Facebook telah mengonfirmasi hal ini dalam jawaban di Pusat Bantuannya. "Tidak, Facebook tidak mengizinkan orang melacak siapa yang melihat profil mereka. Aplikasi pihak ketiga juga tidak dapat menyediakan fungsi ini. Jika Anda menemukan aplikasi yang mengklaim menawarkan kemampuan ini, laporkan aplikasi tersebut," ungkap Facebook.
Ada banyak hal yang dilacak Facebook, termasuk lokasi, riwayat penjelajahan, dan berbagai kebiasaan lainnya. Masalahnya, Facebook tidak melakukan semua pelacakan informasi ini untuk sesama pengguna. Tapi, untuk kebutuhan platform periklanan perusahaan. Oleh karena itu, informasi ini tidak tersedia untuk pengguna telusuri.
Sebenarnya, satu-satunya media sosial yang menyediakan layanan tersebut hanya LinkedIn. Pengguna yang tidak memiliki akun premium sering menerima pemberitahuan bahwa profil mereka telah dilihat. Untuk mengetahui siapa yang telah melihat profil LinkedIn, mereka dapat berlangganan paket premium.
BACA JUGA:
Sebaliknya, Facebook tidak menawarkan informasi ini kepada pengguna. Ini mungkin karena fakta bahwa LinkedIn adalah jaringan profesional, sementara Facebook sebagian besar bersifat pribadi.
Menawarkan opsi untuk melihat pengunjung profil di Facebook kemungkinan akan menghalangi orang untuk menggunakan layanan ini. Jadi perusahaan tidak menawarkan informasi tersebut melalui aplikasi apa pun atau kode sumber yang dapat dilihat publik.
Jadi, jika tidak ada cara untuk melihat siapa yang telah melihat profil, mengapa begitu banyak aplikasi mengklaim bahwa mereka dapat melihatnya?
Hati-hati, sebab banyak dari aplikasi itu terkait dengan pengumpulan data. Dibuktikan dengan Skandal Cambridge Analytica yang menyoroti seberapa banyak informasi yang dapat dikumpulkan melalui aplikasi tersebut. Facebook telah menindak banyak aplikasi yang cerdik, tetapi selalu ada yang lolos.
Aplikasi ini menggunakan data pengguna untuk dijual ke perusahaan periklanan. Kasus terburuknya adalah aplikasi tersebut sebenarnya menyamarkan malware. Kasus terakhir ini sangat mengkhawatirkan, karena malware dapat digunakan untuk mengakses informasi kartu kredit dan data sensitif lainnya.
Tidak satu pun dari aplikasi ini yang sah dan Facebook menyarankan pengguna untuk segera melaporkan aplikasi apa pun yang mengklaim menawarkan fitur ini.
Sebagai informasi, jika pengguna sudah menginstal salah satu aplikasi ini, mereka harus segera memulihkan privasinya dengan mencabut izin aplikasi pihak ketiga tersebut di Facebook.