Bank Sentral Rusia Pelajari Risiko Investasi Mata Uang Kripto, Pertanda Bakal Terima <i>Cryptocurrency</i>?
Rusia sedang mengkaji risiko investasi kripto (WibestBroker)

Bagikan:

JAKARTA – Bank Sentral Rusia akan meneliti risiko yang menyertai investasi mata uang kripto. Penelitian yang bertajuk “Penilaian Risiko Penggunaan Mata Uang Kripto” sudah ditambahkan ke “program survei Bank of Rusia”.   

Berdasarkan laporan Bitcoin News, survei bakal dilakukan guna mendapat informasi terkait tren untuk menilai risiko sistemik sehubungan dengan investasi individu dan badan hukum Rusia dalam cryptocurrency.

Nantinya, regulator keuangan akan memberi pertanyaan kepada sejumlah pelaku pasar keuangan yang sebanyak 15 bank di antaranya VTB, Tinkoff, Alfa-Bank, Raiffesenbank, dan raksasa perbankan milik negara, Sberbank.

Selain itu, pihak Bank Sentral Rusia juga ingin menerima masukan dari sistem pembayaran global yang sudah terlebih dulu menerima mata uang kripto sepertti Mastercard dan Visa. Bank of Russia juga bakal meminta saran dari Mir Rusia.

Selain lembaga keuangan, Bank Sentral Rusia juga bakal mengirimkan pertanyaan kepada sejumlah penyedia layanan pembayaran yang meliputi Юkassa, Qiwi, Webmoney, dan Western Union. Mereka diwajibkan mengirim data dari seluruh pertanyaan tersebut paling akhir hingga bulan Juli ini.

Meskipun riset tengah dilakukan, Bank Sentral Rusia menegaskan bahwa pihaknya tetap menolak mata uang kripto dijadikan sebagai alat pembayaran. Pemerintah menekankan bahwa rubel merupakan satu-satunya alat pembayaran yang sah secara hukum.

Rusia juga tidak mau ketinggalan dalam membuat mata uang digital. Pemerintah Rusia saat ini dikabarkan sedang mengerjakan rubel digital dan prototipenya akan diumumkan pada akhir tahun 2021 mendatang.

Gubernur Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina menyarankan bahwa investasi kripto tidak dilakukan karena uang digital terdesentralisasi itu sangat spekulatif dan membahayakan semua strategi para investor.

“Harganya sangat fluktuatif dan kerugiannya bisa sangat besar,” kata Nabiullina memperingatkan.

Meski demikian, Gubernur Bank Sentral Rusia itu mengakui bahwa pihaknya kesulitan membendung pertumbuhan pasar kripto di tingkat nasional.