Facebook, Google, TikTok dan Twitter Berkomitmen Tingkatkan Keamanan Digital Perempuan
Ilustrasi aktivitas online perempuan (ZDNet)

Bagikan:

JAKARTA - Dalam acara forum UN Generation yang berlangsung di Paris, raksasa teknologi menyampaikan komitmennya dalam memerangi pelecehan seksual dan meningkatkan keamanan perempuan di platform masing-masing. Mereka adalah Facebook, TikTok, Google, dan Twitter.

Komitmen tersebut merupakan tindak lanjut dari empat hasil konsultasi yang diatur Web Foundation dan berlangsung selama 11 bulan. Di mana organisasi tersebut kemudian merancang lokakarya kebijakan  pada bulan April untuk mengembangkan prototipe yang berpusat pada pengalaman perempuan sebagai pihak yang paling terpengaruh pelecehan online.

“Dua tema inti muncul: Kurasi, dengan rekomendasi umum untuk menciptakan cara yang lebih baik bagi perempuan untuk mengatur keamanan mereka secara online,” tulis keempat perusahaan dikutip dari situs resmi Web Foundation, Jumat, 2 Juli.

Selain itu, keempat perusahaan teknologi tersebut juga menjanjikan pengaturan yang lebih lengkap pada pengguna terkait siapa yang boleh melihat, mengomentari, membalas, hingga membagikan unggahannya.

“Navigasi yang lebih mudah dan akses ke fitur keamanan, bahasa yang lebih sederhana serta lebih mudah diakses di seluruh antarmuka pengguna dan secara proaktif mengurangi jumlah pelecehan yang dihadapi peremukan juga menjadi salah satu komitmen,” ungkap perwakilan keempat perusahaan.

Siapkan Fitur Keamanan untuk Perempuan

Facebook, TikTok, Google, dan Twitter mengungkapkan bahwa mereka akan mengembangkan fitur laporan. Dengan cara menyediakan menu yang bisa dipakai untuk melacak serta mengatur file laporan yang sudah dibuat.

Dalam pandangan keempat raksasa teknologi, penyediaan fitur-fitur tersebut merupakan bantuan langsung yang diberikan perusahaan agar kaum wanita lebih mudah dalam mengakses dukungan dan bantuan selama proses pembuatan laporan.

Komitmen lain yang disampaikan perusahaan meliputi penyediaan kapasitas yang lebih besar untuk memahami konteks dan / atau bahasa, serta menyediakan kebijakan yang lebih banyak serta panduan produk ketika melaporkan pelecehan.

Menurut penjelasan Web Foundation, keempat perusahaan teknologi ini menyatakan bakal mengimplementasikan solusi masing-masing dalam jangka waktu tertentu. Masing-masing juga menyediakan hasil analisa dan data dari bagaimana mereka mewujudkan komitmen.

Sebagai langkah awal, Web Foundation juga bakal mempublikasi laporan tahunan terkait perkembangan yang sudah dicapai dari setiap platform.

Di samping itu, lebih dari 200 publik figur juga sudah menandatangani surat terbuka untuk CEO dari masing-masing perusahaan. Meminta mereka untuk mengambil langkah berdasar janji yang sudah dibuat.

Publik figur yang sudah menandatangani seperti Emma Watson, Gillian Anderson, anggota parlemen Britania Raya Diane Abbot dan Jess Phillips, hingga mantan Perdana Menteri Australia Julia Gillard.