JAKARTA - Seiring dengan banyaknya peluncuran smartphone terbaru, permintaan panel layar OLED fleksibel diketahui meningkat. Tetapi kenyataannya, laporan perusahaan riset pasar Omdia justru menunjukkan terjadi penurunan permintaan yang cukup drastis.
Dihimpun dari Gizmochina, Selasa 29 Juni, pengiriman panel OLED fleksibel akan menjadi sekitar 57 juta unit untuk kuartal kedua tahun ini. Itu artinya, pengiriman akan mengalami penurunan sebesar 35 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Penurunan tersebut dikaitkan dengan kuartal kedua 2021, di luar musim liburan dan penurunan pengiriman model Apple iPhone. Tetapi, jika dibandingkan dengan periode tahunan (YoY), angka tersebut mewakili peningkatan yang mengesankan sebesar 54 persen.
Omdia juga menambahkan, pengiriman panel OLED kaku (konvensional) akan menjadi sekitar 53 juta unit pada kuartal kedua 2021. Di lain sisi, Omdia mengklaim Samsung Display bisa mengirimkan lebih dari 39,1 juta unit panel OLED fleksibel pada kuartal kedua tahun ini, yang merupakan penurunan 42,8 persen dari kuartal sebelumnya dan peningkatan tahunan 61,6 persen.
BACA JUGA:
Sementara, LG Display diperkirakan akan mengirimkan 10,6 juta unit, menunjukkan penurunan 41,1 persen dari kuartal sebelumnya dan peningkatan 55,9 persen YoY.
Sedangkan, perusahaan BOE, CSOT, Vsionox, dan Tianma masing-masing diperkirakan akan mengirimkan 7,9 juta unit, 3,1 juta unit, 2,1 juta unit, dan 1,4 juta unit pada kuartal kedua 2021.
Sebelumnya, Samsung adalah salah satu dari sedikit produsen ponsel yang menggunakan panel OLED fleksibel untuk perangkat seri Galaxy S dan Note, bersama dengan Huawei dan Apple. Sayangnya itu berubah saat ini, dengan lebih banyak merek yang mengadopsi panel tersebut.
Dengan meningkatnya permintaan, produsen untuk panel OLED fleksibel juga meningkat karena BOE dan CSOT meningkatkan kapasitas produksi mereka untuk bersaing dengan pemimpin pasar seperti Samsung Display.