Bagikan:

JAKARTA – Tunisia diberitakan akan menjadi negara Afrika selanjutnya yang merangkul mata uang kripto. Hal ini terjadi setelah penangkapan seorang pemuda berusia 17 tahun akibat membeli Bitcoin.  

Kejadian tersebut langsung direspon oleh Menteri Ekonomi Tunisia, Ali Kooli yang  mengatakan bahwa negara Afrika Utara akan segera mendekriminalisasi pembelian Bitcoin.

Melansir Bitcoin News, keputusan tersebut ditujukan untuk menghindari penangkapan pemuda Tunisia lain yang berminat membeli mata uang kripto. Oleh sebab itu, Kooli mengimbau pemerintah agar tidak lagi menangkap para pengguna uang kripto.  

“Saya akan mengubah hukum, kita tidak bisa memenjarakan seorang pemuda Tunisia karena membeli Bitcoin,” kata Kooli dalam sebuah wawancara di stasiun televisi lokal.

Penangkapan pemuda berusia 17 tahun oleh pihak berwajib itu karena dicurigai melakukan pencucian uang mengingat kurangnya kejelasan undang-undang mengenai kripto di negara tersebut.

Penangkapan tersebut dikecam keras oleh komunitas blockchain Tunisia. Para penggemar kripto di media sosial pun mengecam peristiwa itu.

Dengan adanya pernyataan dari Menteri Ekonomi Tunisia tersebut, Kooli menjadi pejabat Tunisa lain yang berinisiatif merangkul cryptocurrency. Selain Kooli pejabat lain juga pernah mengeluarkan pernyataan senada.

Pada 2020 lalu, Gubernur Bank Sentral Tunisia, Marouane Abbasi pernah mengatakan bahwa Tunisia harus mengikuti Bitcoin dan mendorong pemerintah untuk merancang RUU perdagangan kripto di negaranya.