JAKARTA – Benua Afrika dikabarkan telah mengadopsi mata uang kripto secara masif. Saat ini Afrika disebut-sebut sebagai negara terdepan dalam mengadopsi cryptocurrency. Negara-negara di dunia akan mengalihkan perhatiannya ke Afrika.
Informasi tersebut disampaikan oleh CEO Paxpful, Ray Youssef. Sebagai informasi, Paxful merupakan sebuah platform pinjaman peer-to-peer.
“Semua orang harus memperhatikan Afrika sekarang,” kata Youssef kepada CoinDesk pada Jumat, 4 Juni.
Youssef juga menyatakan bahwa tindakan tersebut merupakan sebuah “momentum luar biasa” dalam perkembangan mata uang kripto di ranah global.
“Adopsi mata uang kripto global terkemuka ada di Afrika,” tambahnya.
Berdasarkan laporan itu salah satu negara Afrika yang memiliki tingkat adopsi kripto paling tinggi adalah Nigeria. Negara tersebut juga pasar Paxful terbesar saat ini. Paxful tercatat memiliki pengguna sebanyak 1,5 juta dengan volume perdagangan 1,5 miliar dollar AS.
Penggunaan Bitcoin (BTC) di Nigeria yang semakin tinggi merupakan imbas dari kebijakan nilai tukar yang rumit, inflasi uang nasional Naira, dan sebagian besar orang dewasa di sana tidak mempunyai rekening bank. Pada akhirnya, Bitcoin digunakan sebagai alat transaksi alternatif.
Para pengguna kripto di Nigeria memilih mengunakan Paxful untuk transaksi kripto karena mereka tidak perlu berurusan dengan bank lokal.
BACA JUGA:
“Ini hanya pertanda hal-hal yang akan datang. Kami baru mulai melihat apa yang mampu dilakukan Afrika,” ujar Yousef mengomentari generasi muda Nigeria yang progresif dalam membangun sistem keuangan alternatif.
Dia juga menambahkan bahwa market kripto baru bermunculan di beberapa negara Afrika seperti Kamerun dan Ethiopia. Kedua negara tersebut digadang-gadang bakal jadi pesaing berat Nigeria dalam beberapa tahun ke depan mengenai adopsi kripto.
Di sisi lain, Paxful berharap para penggunanya bisa tumbuh hingga 142 persen dan volume perdagangan hingga 142 persen pada tahun 2021 ini. Selain itu, Paxful juga menargetkan pertumbuhan penggunanya di Ghana sebesar 72 persen dan volume perdagangan sebesar 84 persen.
“Orang-orang bertanya kepada saya mengapa saya begitu tergila-gila kepada Afrika,” ujar Youssef.
“Alasannya, saya pernah ke sana, saya pernah bertemu orang-orang, saya sudah melihat masalah yang mereka miliki. Sangat masuk akal begitu Anda berada di sana,” tambah bos Paxful kepada CoinDesk.