JAKARTA – Gubernur Bank Sentral Nigeria (CBN), Godwin Emefiele optimis negaranya akan melegalkan transaksi dengan menggunakan Bitcoin (BTC). Di Nigeria, uang kripto menjadi primadona karena digandrungi masyarakatnya.
Keyakinan Emefiele pada Bitcoin diungkapkan dalam pertemuan Komite Kebijakan Moneter yang ke-279 yang diselenggarakan di Abuja. Emefiele yakin Bitcoin akan segera legal di negaranya, sebagaimana dilansir dari Business Insider, Rabu 2 Juni.
Namun, Gubernur Bank Sentral Nigeria itu tidak mengungkapkan secara terang-terangan bahwa pihaknya membatalkan pelarangan institusi untuk membeli maupun menjual uang kripto.
Meskipun demikian, keyakinan Emefiele itu menjadi lampu hijau bagi pertumbuhan ekonomi uang kripto di Nigeria.
“Kami berkomitmen dalam CBN, dan saya dapat meyakinkan semua orang bahwa mata uang digital akan hidup bahkan di Nigeria. Di bawah cryptocurrency dan Bitcoin, Nigeria berada di urutan ke-2. Sedangkan dalam ekonomi global, Nigeria berada di urutan ke-27. Kami masih melakukan penyelidikan, dan kami akan menyediakan data kami,” kata Emefiele seperti yang dikutip dari Cointelegraph.
Selain itu, Emefiele juga menegaskan bahwa pemerintah akan mencegah uang kripto digunakan untuk mendanai kegiatan terlarang.
“Kami menemukan sebagian besar masyarakat kami berkecimpung dalam (penggunaan) cryptocurrency, bukan yang terbaik. Jangan salah paham, sebagian mungkin legal, namun sebagian besar ilegal,” tambahnya.
Gubernur Bank Sentral Nigeria itu mengungkapkan keprihatinannya atas crash-nya pasar kripto pada pertengahan Mei lalu.
BACA JUGA:
“Kami melihat pasar ambruk. Awalnya, ketika Elon Musk men-tweet saat kami mengatakan fasilitas perbankan dan pembayaran kami tidak lagi tersedia untuk transaksi mata uang kripto, dan dia men-tweet (lagi) untuk menginvestasikan 1,5 miliar dollar AS, lalu harganya naik. Kemudian dia berkicau menyampaikan sejumlah kekhawatiran, dan hal itu (market kripto) jatuh.”
Pada 2020 lalu, Nigeria menjadi negara dengan volume perdagangan Bitcoin terbesar di Afrika. Nigeria juga merupakan salah satu pasar cryptocurrency yang memiliki pertumbuhan paling cepat di dunia.
Berdasarkan laporan P2P Paxful, Nigeria berada di posisi kedua setelah Amerika Serikat dalam hal volume perdagangan tertinggi di bulan Desember 2020 lalu.
Bank Sentral Nigeria lebih condong pada uang kripto seperti Bitcoin ketimbang pada uang nasional naira. Di negara tersebut, adopsi Bitcoin dilakukan secara besar-besaran oleh masyarakatnya. Hal ini membuat uang nasional naira ditinggalkan dan menjadi tidak berharga.
“Bitcoin telah membuat mata uang kami hampir tidak berguna atau tidak berharga,” ujar Senator Sani Musa pada Februari lalu. Setelah pernyataan yang diungkapkan Emefiele, nilai naira anjlok 1,2 persen menuju ke level paling rendahnya.