Kita Tahu <i>Smartphone</i> Berdampak pada Kesehatan, Tapi Bagaimana?
Ilustrasi foto (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Selama ini mungkin kita terus diperdengarkan narasi tentang dampak ponsel bagi kesehatan, buruknya ponsel bagi tubuh, atau sisi-sisi jelek ponsel bagi kita. Namun, tak banyak yang bisa menjelaskan kenapa, bagaimana, dan seberapa nyata narasi itu?

Meskipun ponsel sangat berguna karena perangkat tersebut juga memiliki akses informasi, komunikasi, dan hiburan tanpa batas. Kapan pun di mana pun. Namun, menatap layar ponsel seharian nyatanya menimbulkan kerusakan tubuh lebih parah dari yang pernah Anda duga. Apa saja dampak buruknya? Berikut VOI rangkum dari Insider, Minggu 10 Mei.

Paparan Bakteri

Pernahkah terpikir untuk melakukan disinfektan pada ponsel Anda? Menurut sebuah studi di tahun 2017, tingkat tinggi kontaminasi bakteri dapat ditemukan di permukaan ponsel.

Fakta itu diperburuk oleh Anda yang tidak akan menyadari benda apa dan di mana yang disentuh, serta seberapa sering kuman dapat menempel di ponsel Anda. Majalah Time menunjukkan bahwa ponsel Anda bisa sepuluh kali lebih kotor dari tempat duduk toilet.

Tingkat serius penularan penyakit dari aktivitas ini mungkin perlu didalami lagi. Yang jelas, Anda sangat mungkin terpapar bakteri yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Hal itu membuat Anda rentan terhadap penyakit. Cara yang baik untuk menghilangkan sebagian besar penumpukan bakteri adalah dengan menyeka ponsel Anda dengan kain mikrofiber.

Jam tidur berantakan

Kekhawatiran banyak terjadi ketika seseorang ataupun anak-anak mengoperasikan ponsel tepat sebelum tidur. Hal itu mengakibatkan gangguan, pastinya.

Ternyata, hal itu disebabkan oleh reaksi cahaya biru gelombang pendek. Cahaya yang dipancarkan perangkat meningkatkan perhatian Anda di siang hari.

Tetapi pada malam hari cahaya dapat menghambat produksi melatonin yang membantu Anda tertidur. Untuk menghindarinya, biasakan tidak menggunakan ponsel setidaknya 30 menit sebelum Anda tertidur.

Sakit mata

Studi kesehatan menyebut reaksi ketegangan mata ketika seseorang menatap layar ponsel. Adapun beberapa gejala di antaranya adalah penglihatan kabur, kesulitan fokus, sakit kepala, mata merah, lelah, dan kering.

Hal tersebut karena pancaran cahaya biru pada layar ponsel. Untuk mengatasi ketegangan mata, cobalah untuk beristirahat selama 20 detik dan melihat objek yang setidaknya berjarak 20 kaki.

Badan pegal

Di Amerika Serikat (AS), kebanyakan orang-orang saat ini telah menghabiskan lebih dari lima jam sehari untuk mengusap, mengetik, dan mengetuk ponsel. Mereka menyebut merasakan pegal karena segala aktivitas itu.

Selfie elbow adalah cedera regangan yang disebabkan oleh memegang siku Anda pada sudut yang ekstrem, dan 85 ribu orang sebulan mencari "texting thumb" dan istilah serupa di Google.

Texting thumb, juga disebut gamer's thumb, Nintenditus, atau Nintendo thumb, adalah cedera yang terjadi ketika selubung tendon menjadi meradang. Penyakit itu digambarkan sebagai cedera muskuloskeletal.

Cedera itu kerap dikaitkan dengan peningkatan penggunaan teknologi modern, termasuk pada ponsel pintar, tablet, dan video gim yang berlebihan. Hal ini menyebabkan nyeri leher, nyeri siku, nyeri tangan, serta mati rasa dan kesemutan pada lengan dan jari-jari.

Menghambat ingatan

Memotret dengan smartphone Anda juga dapat menghambat memori ternyata. Psikolog Linda Henkel melakukan tes setelah kunjungan ke museum seni. Ia mendapati bahwa seorang siswa lebih kecil kemungkinannya untuk mengingat objek yang telah mereka foto.

"Setelah Anda menekan 'klik' pada tombol kamera itu, seolah-olah Anda telah mengalihdayakan ingatan Anda ke foto tersebut," kata Henkel.

Stres berlebih

Jika Anda bermain media sosial dan menggunakan e-mail tentunya hal itu akan berjalan terus menerus dan memunculkan berbagai notifikasi  Arus informasi yang tidak berhenti itu menarik perhatian Anda dan dapat memberi tekanan Anda untuk selalu menggunakan ponsel.

Para peneliti di Amerika setuju, kemungkinan ada perasaan kehilangan sesuatu jika Anda tidak meletakkan ponsel di dekat Anda. Hal itu tentunya dapat memicu perasaan stres dan kecemasan berlebih.

Tak ayal, orang yang kecanduan menggunakan smartphone akan menjadi antisosial dan tidak mempedulikan apa yang terjadi pada lingkungan sekitar. Untuk mengatasi hal itu, Anda harus mencoba memakai mode 'Jangan Ganggu' selama beberapa jam dan istirahatkan diri Anda.