Faktanya, Tidur Berlebihan Berdampak Buruk pada Kesehatan Fisik
Ilustrasi dampak tidur berlebihan pada kesehatan fisik (Freepik/yanalya)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Tidur merupakan aktivitas yang baik, tetapi harus dalam durasi yang cukup. Kalau kurang bahkan kebanyakan, bisa berdampak pada kesehatan fisik. Tidur berlebihan menurut penelitian dikaitkan dengan diabetes, penyakit jantung, dan peningkatan risiko kematian.

Jumlah tidur yang dibutuhkan, setiap orang bervariasi. Tergantung pada usia dan tingkat aktivitas, termasuk juga dipengaruhi oleh kebiasaan serta gaya hidup. Misalnya, selama sakit, durasi tidur dibutuhkan lebih banyak daripada saat sehat. Tetapi meskipun kebutuhan tidur berbeda dari waktu ke waktu, para ahli dilansir WebMD, Selasa, 20 Desember, merekomendasikan orang dewasa tidur antara 7-9 jam setiap malam.

Hipersomnia, merupakan sebutan tidur berlebihan. Kondisi ini menyebabkan seseorang merasakan kantuk yang ekstrem sepanjang hari dan biasanya tidak hilang kantuknya meski tidur pada siang hari. Ini juga menyebabkan mereka yang mengalaminya sulit tidur di malam hari. Banyak orang yang mengalami hypersomnia juga mengalami kecemasan, energi rendah, serta masalah pada ingatan.

Tentu tidak semua orang yang tidur berlebihan mengalami gangguan tidur. Tetapi, perlu kiranya memeriksakan diri agar mendapatkan diagnosa secara medis. Terkait dengan akibat tidur berlebihan, penelitian juga menjelaskan berkaitan dengan kondisi di bawah ini.

1. Diabetes

Penelitian telah menunjukkan, tidur terlalu lama atau kurang tidur setiap malam dapat meningkatkan risiko diabetes. Selain itutidur terlalu banyak juga bisa membuat perubahan signifikan pada berat badan. Kalau menurut studi, tidur selama 9-10 jam setiap malam lebih mungkin berat badan naik 21 persen dalam periode 6 tahun daripada orang yang tidur antara 7-8 jam.

dampak buruk tidur berlebihan pada kesehatan fisik
Ilustrasi akibat tidur berlebihan (Freepik/Jcomp)

2. Sakit kepala

Bagi sebagian orang yang rentan sakit kepala, bisa disebabkan kelebihan tidur daripada durasi biasa. Peneliti percaya ini karena kerja neurotransmitter tertentu di otak, termasuk serotonin.

3. Sakit punggung

Beberapa kondisi dengan gejala sakit punggung, biasanya disuruh dokter untuk tidur sebagai cara mengatasinya. Tetapi, dokter juga merekomendasikan untuk tidak tidur lebih lama dari biasanya karena sakit punggung. Ini artinya, durasi tidur yang lebih lama menyebabkan sakit punggung.

4. Penyakit jantung

Studi kesehatan dilakukan dengan melibatkan 72.000 partisipan perempuan. Data dianalisis secara cermat dan menunjukkan bahwa perempuan yang tidur 9-11 jam berkemungkinan 38 persen menderita penyakit jantung koroner dibandingkan perempuan yang tidur selama 8 jam. Sayangnya, peneliti belum menemukan korelasi antara jam tidur berlebihan dan penyakit jantung koroner pada perempuan.

Terlepas risiko yang mungkin dialami ketika kebanyakan durasi tidur, pakar merekomendasikan untuk menjaga kebersihan tidur. Karena tidur selama 7-8 jam dengan kualitas yang baik akan lebih bermanfaat untuk kesehatan. Pakar juga merekomendasikan untuk menjaga waktu tidur dan bangun yang sama setiap hari.