JAKARTA - Argentina terpaksa kehilangan Domain Google untuk negaranya. Lantaran seorang warga yang tidak sengaja membeli alamat domain Google.com.ar seharga 5 dolar AS atau setara Rp72 ribu.
Melansir dari NewsWeek, Jumat, 23 April, kejadian ini terjadi ketika seseorang warga Argentina bernama Nicolás Kuroña secara tidak sengaja membeli alamat domain Google. Tak disangka alamat domain yang dibelinya seharga 540 peso Argentina atau sekitar 5 dolar AS, merupakan milik negaranya sendiri.
Google search site from Argentina (https://t.co/OLUXQ9d146) doesn't work anymore.
It seems Google forgot to register the domain and somebody else took it 😱😱
Somebody in Google is going to lose his job and they'll spend thousands to buy it.
h/t @reinstoss pic.twitter.com/G1TqlGgVh1
— Gonto 🤓 (@mgonto) April 22, 2021
Akibat perubahan kepemilikan domain, laman mesin pencarian Google untuk Argentina down. Banyak pengguna yang tak bisa mengakses Google Argentina selama hampir 3 jam.
Tak sedikit netizen yang menyalahkan Nic.ar selaku pengelola nama domain di Argentina. Terlebih Kuroña dalam postingan pribadinya mengatakan jika ia membeli alamat domain tersebut secara legal.
"Saya ingin mengklarifikasi bahwa saya memasukkan http://nic.ar Saya melihat nama http://google.com.ar tersedia dan saya membelinya secara legal sebagaimana mestinya!," tulis Nicolás Kuroña di akun Twitter pribadinya.
BACA JUGA:
Kejadian semacam ini disebut Cybersquatting yang mengacu pada aktivitas seseorang membeli dan mendaftarkan alamat domain. Pemilik juga bisa menjual alamat domain tersebut untuk dipergunakan sebagai situs web yang sah.
Di Indonesia sendiri, ada Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) yang mengelola nama-nama domain untuk negara Indonesia. Nama-nama domain yang dimiliki Indonesia meliputi (.id), (.co.id), dan (.my.id).