JAKARTA - Lebih dari setengah juta situs web telah menggunakan nama domain (.id). Pencapaian itu membuat Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) yakin jika domain lokal Indonesia bisa merambah ke seluruh Asia Tenggara.
Berdasarkan data pertumbuhan alamat situs web di ASEAN, domain Indonesia (.id) mengalami peningkatan signifikan sebanyak 37,9 persen pada tahun 2020. Bahkan menurut Deputi Bidang Pengembangan Bisnis, Marketing dan Kerjasama PANDI Gunawan Tyas Jatmiko (.id) bisa bersaing dengan nama domain lainnya di Asia Tenggara.
"Saat ini kompetitor kita yang menjadi pesaing berat adalah Vietnam (.vn) masih menduduki posisi puncak sebagai jawara di ASEAN. Tapi dari statistik yang ada, domain (.id) menargetkan tahun ini bisa menyalip Vietnam, dan menjadi juara di ASEAN," kata Gunawan dikutip dari keterangan tertulisnya.
Dijelaskan Gunawan, dari 13 nama domain yang dikelola PANDI registrasi terbanyak adalah (.id) dengan 193.280, kemudian (.co.id) sebanyak 190.943, dan (.my.id) dengan 99.855 domain. Artinya pertumbuhan nama domain (.id) mencapai 351 persen, terhitung sejak tahun 2012 sampai 2020.
Gunawan mengatakan, untuk mencapai angka setengah juta pengguna itu tidak lah mudah, perlu strategi pemasaran yang tepat untuk mendorongnya. Salah satunya dengan mempermudah syarat pendaftaran nama domain di Indonesia.
"Ada tujuh poin inti yang menjadi kunci keberhasilan sejauh ini, di antaranya adalah memudahkan syarat pendaftaran untuk nama domain (.id) dan (.my.id), lalu memperluas channel pemasaran di dalam dan luar negeri," jelasnya.
BACA JUGA:
Selain itu, harga nama domain (.my.id), menjadi nama alamat situs web yang paling murah bisa didaftarkan. Hal ini secara efektif memberikan dampak paling signifikan terhadap pertumbuhan nama Domain (.id) di Indonesia.
Di samping itu, Gunawan menyebutkan bahwa saat ini PANDI gencar berkolaborasi dengan mitra penjualan untuk melakukan kegiatan daring dan luring untuk meluaskan brand awareness nama domain (.id). Termasuk berkolaborasi dengan lembaga kebudayaan dunia seperti UNESCO, untuk ikut mempromosikan domain lokal Indonesia ke ranah internasional.
"Berkolaborasi dengan komunitas di luar IT untuk memperkenalkan nama domain (.id) sehingga persebarannya lebih luas. Dan kami mempunyai program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN) yang menjadikan PANDI dan (.id)-nya dikenal luas di kalangan masyarakat luas dan seluruh stakeholder yang terlibat," paparnya.