Bagikan:

JAKARTA - Banyak negara sedang berjuang dan mencari cara agar bisa menghentikan penyebaran pandemi COVID-19. Bahkan layanan operator telekomunikasi yang berbasis di Inggris, Vodafone meluncurkan sebuah aplikasi untuk membantu pencegahan virus corona. 

Lewat aplikasi DreamLab, The Vodafone Foundation bekerjasama dengan dokter dan peneliti di Imperial College London untuk meneliti penyebaran COVID-19. Sejatinya, aplikasi ini telah lama diluncurkan pada 2015 dan berguna untuk membantu peneliti mengobati berbagai jenis kanker.

Kini DreamLab menggunakan aplikasi kolektif buatannya untuk menganalisa data pengguna smartphone yang terdampak COVID-19. Melalui aplikasi ini DreamLab bisa merekomendasikan opsi pengobatan dan bantuan medis kepada penggunanya secara cepat.

“Kami sangat membutuhkan perawatan baru untuk mengatasi COVID-19. Ada obat-obatan yang ada di luar sana yang mungkin berfungsi untuk mengobatinya dan hal terbaik tentang menggunakan kembali obat-obatan yang sudah ada," ungkap pempin penelitian dari Departemen Bedah dan Kanker di Imperial College London, Dr Kirill Veselkov seperti dikutip dari Evening Standard

Dengan kemampuan analisa yang cepat, aplikasi ini dapat memberikan data bagi para ilmuwan untuk memproses penelitian obat COVID-19. "Kami melakukan analisis yang sulit dan rumit. DreamLab menciptakan superkomputer yang memungkinkan kita melakukan pekerjaan penting ini dalam jangka waktu yang relatif singkat," jelas Dr. Veselkov. 

Semakin banyak orang yang mengunduh aplikasi DreamLab, semakin tinggi pula kemungkinan para ilmuwan mendapatkan data yang dibutuhkan. Khususnya bagi penelitian vaksin dan obat untuk pasien COVID-19.

Aplikasi DreamLab sudah tersedia di toko online, baik Android dan iOS secara global. Pengguna juga tidak perlu menggunakan operator seluler Vodafone untuk mengunduh dan mengoperasikan aplikasi ini. 

Nantinya aplikasi DreamLab akan berjalan secara otomatis di latar belakang ponsel. Meski begitu, pelanggan Vodafone di Inggris tidak perlu khawatir tentang Wi-Fi meskipun mereka akan menanggung tagihan untuk setiap biaya data yang dikeluarkan saat menjalankan aplikasi DreamLab.

Proyek berbasis Artificial Intelligent (AI) ini dikhususkan mencari data yang dapat menghasilkan obat juga molekul makanan yang ada. Tentunya dapat bermanfaat bagi mereka yang menderita penyakit menular. 

Proyek ini terbagi menjadi dua fase, yakni tahap identifikasi obat yang bersifat anti-virus sehingga dapat membantu pasien COVID-19. Kemudian fase kedua akan mengoptimalkan kombinasi data berdasarkan pengobatan potensial dan saran nutrisi bagi mereka yang menderita virus corona.

Setelah penelitian ini selesai, nantinya para peneliti akan melakukan serangkaian uji klinis berdasarkan data yang didapatkan. Hasilnya dapat dimanfaatkan oleh para dokter untuk membantu pemulihan pasien dari penyakit.