JAKARTA - Pasar kripto termasuk Bitcoin dan altcoin menunjukkan pemulihan signifikan pasca keputusan Federal Reserve (The Fed) pada 29 Januari 2025. The Fed mempertahankan suku bunga pada angka 4,25% hingga 4,5% seperti dilaporkan CoinSpeaker.
Kendati upaya tersebut merupakan bagian dari pengetatan moneter yang mengindikasikan ekonomi yang kuat, banyak analis kripto justru melihatnya sebagai sinyal kebangkitan pasar kripto.
Harga Bitcoin, misalnya, mengalami kenaikan sebesar 3,10% dan diperdagangkan pada 105.000 dolar AS atau sekitar Rp1.698.000.000. Altcoin atau aset kripto selain Bitcoin, termasuk Ethereum, XRP, dan Solana juga mencatatkan kenaikan antara 3-7%.
Keputusan The Fed tersebut mengakhiri periode pemangkasan suku bunga agresif yang terjadi tahun lalu dan mengarah pada kebijakan yang lebih stabil. Meskipun tidak serta-merta memicu reli besar bagi altcoin, pasar kripto terlihat optimistis dengan prospek yang ada.
BACA JUGA:
Prediksi Bitcoin dan Altcoin Menurut Ahli
Namun, seorang analis bernama Benjamin Cowen memperingatkan bahwa meskipun Bitcoin menunjukkan dominasi yang lebih kuat, ada kemungkinan dominasi Bitcoin akan melonjak di atas 60% dalam waktu dekat.
Cowen berpendapat bahwa meskipun Bitcoin akan mendominasi pasar, angka ini kemungkinan tidak akan bertahan lama, dan pasar altcoin akan mengalami peningkatan setelahnya.
Analis lain, Captain Faibik, juga memberikan pandangan yang cukup optimistis. Menurutnya, fase koreksi altcoin yang berlangsung sejak awal Desember 2024 kini hampir berakhir, dan pasar akan memasuki fase bullish yang didorong oleh breakout pola Pennant.
Faibik bahkan menyebutkan bahwa ini bisa menjadi kesempatan terakhir bagi investor sebelum pasar melaju lebih jauh. "Pada Desember, kalian hanya melihat trailer-nya, filmnya baru akan dimulai," ujarnya, yang mengisyaratkan adanya peluang besar di bulan Februari mendatang.