Bagikan:

JAKARTA - Beberapa waktu lalu, perusahaan kendaraan Volkswagen mengalami kebocoran data yang menyebabkan informasi lokasi sekitar 800.000 kendaraan listrik mereka tersedia secara online selama berbulan-bulan. 

Berdasarkan informasi dari majalah Jerman, Der Spiegel, kebocoran ini terjadi akibat kerentanan pada perangkat lunak kendaraan Volkswagen dan mencakup merek-merek lain milik Volkswagen seperti Audi, Seat, dan Skoda. 

Der Spiegel menemukan bahwa Cariad, anak perusahaan Volkswagen di balik perangkat lunak pembuat mobil tersebut, memungkinkan penyerang menemukan dan mengakses data pengemudi yang tersimpan di layanan penyimpanan cloud Amazon. 

Adapun data yang bocor termasuk lokasi kendaraan, email, nomor telepon, alamat pengemudi, serta informasi kapan kendaraan dinyalakan atau dimatikan. 

Sebanyak 460.000 kendaraan Volkswagen dan Seat terdeteksi memiliki data lokasi yang sangat akurat, hingga 10 cm, sedangkan untuk Audi dan Skoda akurasinya sekitar 10 km. 

Data tersebut kemudian disorot oleh peretas Chaos Computer Club (CCC), yang mendapat informasi dari seorang peretas anonim. Klub tersebut menghubungi Kementerian Dalam Negeri Federal Jerman dan kepolisian negara bagian, yang memberi Volkswagen dan Cariad waktu 30 hari untuk menangani situasi tersebut sebelum mengumumkannya ke publik. 

Meskipun demikian, Cariad mengklaim telah menangani masalah ini dan menyatakan tidak ada informasi sensitif seperti kata sandi atau detail pembayaran yang terkena dampak.