Bagikan:

JAKARTA – Tahun akan segera berganti dan seluruh pembaruan di 2024 seharusnya telah diperluas. Meski Google terus berinovasi di sepanjang tahun ini, seperti mereka sengaja mengabaikan Google Voice.

Tahun ini, produk lawas tersebut tidak mendapatkan pembayaran fitur apa pun. Padahal, Google aktif meluncurkan fitur baru untuk berbagai produknya. Perusahaan ini juga terus berinovasi dengan peluncuran fitur berbasis Kecerdasan Buatan (AI).

Google Voice pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009. Aplikasi ini dirancang untuk menghadirkan satu nomor yang bisa digunakan seumur hidup. Namun, perkembangan aplikasi ini tidak selancar yang diinginkan para penggunanya.

Google meluncurkan pembaruan yang cukup berguna pada tahun 2017, menurut laporan 9to5google, setelah menahan pembaruan selama lima tahun. Di tahun tersebut, Google menghadirkan Desain Material yang meningkatkan kinerja platformnya.

Tak lama setelah pembaruannya diluncurkan, Google menghentikan salah satu fitur yang sempat populer, yaitu Hangouts. Meski sudah dihilangkan, Google Voice masih dirancang untuk keperluan pribadi di tahun tersebut.

Setahun setelahnya, Google baru merilis aplikasi yang didesain ulang dan menawarkan layanan khusus bagi perusahaan. Selama bertahun-tahun, Google fokus merancang aplikasinya untuk keperluan perusahaan.

Pada tahun lalu, Google masih merilis pembaruan untuk meningkatkan keamanan, yaitu peringatan spam. Sayangnya, fitur yang dirilis tersebut merupakan fitur terakhir yang diterima oleh pengguna Google Voice.

Tidak jelas mengapa Google berhenti memberikan pembaruan fitur di tahun ini. Kemungkinan besar, hal ini terjadi karena Google lebih fokus pada produk atau platform yang menguntungkan perusahaan.

Dengan tidak adanya fitur baru yang dirilis, pengguna akan dirugikan karena Google Voice mendapatkan uang dari paket berlangganan yang ditawarkan. Setiap bulannya, pengguna perlu membayar mulai dari 10 dolar AS (Rp161 ribu).