Bagikan:

JAKARTA - Pesawat Jeju Air yang mengalami kecelakaan dan terjatuh di Bandara Muan, Korea pada Minggu, 29 Desember pagi kemarin merupakan pesawat berjenis Boeing 737-800.

Kejadian ini mungkin menimbulkan banyak pertanyaan, tentang kinerja pesawat tersebut. Jadi, mari kita mengulas sedikit spesifikasi dari Boeing 737-800. 

Sejarah Boeing 737

Boeing 737 pertama kali diluncurkan pada tahun 1967. Melansir situs resmi Traveloka, dibandingkan dengan dua jet Boeing sebelumnya; 707 dan 727, 737 merupakan pesawat yang lebih kecil dan lebih ekonomis. 

Boeing 737 memiliki beberapa seri, di antaranya:

  • Seri "Asli" generasi pertama: 737-100 dan -200, juga militer T-43 dan CT-43, diluncurkan pada Februari 1965.
  • Seri "Klasik" generasi kedua: 737-300, -400 dan -500, diluncurkan pada tahun 1979.
  • Seri "Generasi Berikutnya" generasi ketiga: 737-600, -700, -800 dan -900, juga C-40 dan P-8 militer, diluncurkan pada akhir tahun 1993.

Spesifikasi Boeing 737-800

Sebagai pesawat Generasi Berikutnya (Next Generation), melakukan penerbangan perdananya pada 1997 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. 

Pesawat ini memiliki panjang 39,5 meter, dengan lebar sayap 34,3 meter, dan tinggi 12,5 meter. Jika diperhatikan, pesawat model ini memiliki desain yang sedikit menonjol di bagian ujung sayapnya.

Pesawat Boeing 737-800 mampu menampung hingga 189 penumpang. Menggunakan dua mesin turbofan CFM International CFM56-7B, kecepatan kruising pesawat ini bisa mencapai hingga 940 km/ jam, dengan jangkauan sekitar 7.130 kilometer. 

Berdasarkan data dari Aviation Safety Network, terdapat 17 kecelakaan fatal yang melibatkan Boeing 737-800, dengan total korban jiwa mencapai 1.100. 

Beberapa kecelakaan terkenal termasuk Lion Air Flight 904 pada tahun 2013, Kenya Airways Flight 507 pada tahun 2007, dan jeju Air Flight 7C2216 pada Desember 2024. Tapi, meskipun mengalami beberapa kecelakaan, Boeing 737-800 masih menjadi pesawat komersial yang paling aman dan digunakan di dunia.