JAKARTA - Bitcoin yang terus melonjak nilainya kini menarik perhatian merek-merek fesyen mewah dan peritel, yang mulai tertarik menawarkan pembayaran dalam bentuk mata uang kripto untuk menjangkau kelompok kekayaan baru dan membangun loyalitas dengan investor kripto.
Hanya segelintir merek mewah yang sebelumnya mencoba pembayaran kripto, seperti LVMH (pemilik Hublot dan Tag Heuer) serta Gucci dan Balenciaga di bawah naungan Kering. Namun, beberapa pekan terakhir, Printemps, sebuah department store mewah Prancis, bekerja sama dengan Binance dan perusahaan fintech Prancis, Lyzi, untuk menerima pembayaran cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum di toko-tokonya di Prancis.
Langkah ini menjadi yang pertama bagi department store Eropa dan menarik perhatian merek serta peritel lainnya.
Regulator telah lama memperingatkan risiko tinggi dari cryptocurrency karena volatilitasnya. Namun, dukungan dari Presiden AS terpilih Donald Trump, yang diperkirakan akan memberikan regulasi ramah e-currency, mendorong kenaikan nilai Bitcoin ke rekor tertinggi, mencapai 108.000 pada Rabu, 18 Desember.
"Cryptocurrency bisa menjadi cara untuk merek menampilkan diri sebagai inovatif, bukan hanya 'merek tua' yang hanya menjual kepada generasi baby boomers," kata Andrew O’Neill, analis aset digital di S&P Global Ratings.
BACA JUGA:
Strategi Menarik Konsumen Muda
Pembayaran cryptocurrency menjadi simbolis karena sebagian besar peritel mengonversi kembali dana ke mata uang konvensional seperti euro atau dolar untuk menghindari risiko volatilitas. Namun, bagi investor Bitcoin, barang mewah seperti tas desainer atau jam tangan kelas atas bisa menjadi pilihan untuk mendiversifikasi portofolio mereka.
Beberapa langkah inovatif lain diambil merek-merek mewah:
- Balenciaga meluncurkan card holder kulit untuk perangkat crypto hardware Ledger Stax, lengkap dengan chip NFC.
- Gucci, sejak 2022, menerima 10 jenis cryptocurrency untuk sebagian besar produknya di AS.
Ekspansi Layanan Crypto
Printemps berencana memperluas layanan pembayaran kripto ini ke New York pada Maret mendatang. Di bidang pengalaman, perusahaan pelayaran Virgin Voyages menawarkan tiket tahunan senilai 120.000 dolar AS (Rp1,9 miliar) yang bisa dibayar dengan Bitcoin.
Bitcoin yang terus meroket menciptakan peluang baru bagi industri mewah, khususnya untuk menjangkau generasi muda dan konsumen Asia yang tech-savvy. Namun, apakah langkah ini cukup untuk menghadapi volatilitas pasar crypto, masih harus dilihat.