Bagikan:

JAKARTA – CEO TikTok Shou Zi Chew dilaporkan akan bertemu dengan Presiden Terpilih Donald Trump untuk membahas larangan TikTok di AS. Pertemuan ini rencananya akan dilakukan pada Senin, 23 Desember. 

Kabar mengenai pertemuan ini pertama kali dilaporkan oleh CNN. Belum diketahui apa saja yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut, tetapi Chew sudah pasti akan menagih janji Trump selama masa kampanye, yaitu membiarkan TikTok untuk tetap beroperasi. 

Sebelum aturan divestasi yang memaksa TikTok berpisah dengan ByteDance disahkan, Trump sempat membuat larangan serupa. Saat menjadi presiden beberapa tahun lalu, Trump merasa bahwa TikTok merupakan masalah bagi keamanan nasional. 

Namun, pada Maret tahun ini, Trump mengubah pandangannya selama masa kampanye. Trump mengatakan bahwa ia tidak ingin melarang TikTok karena larangan ini akan memberikan peluang ke Facebook, platform yang menurutnya lebih berbahaya. 

"Tanpa TikTok, Anda dapat membuat Facebook lebih besar dan saya menganggap Facebook sebagai musuh rakyat," ungkap Trump saat kampanye beberapa bulan lalu, mengutip dari The Verge. 

Setelah menjabat, Trump mungkin akan melakukan sesuatu untuk membatalkan aturan divestasi tersebut. Sayangnya, aturan dilarangnya TikTok di AS akan berlaku sebelum Trump menjabat sehingga platform ini tetap akan menghilang dari toko aplikasi resmi Apple dan Google.

Sejauh ini, Trump hanya mengatakan bahwa pihaknya akan meneliti larangan TikTok terlebih dahulu. Belum dijelaskan tindakan apa yang akan mereka lakukan untuk membatalkan larangan beroperasinya aplikasi TikTok di AS.

TikTok bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang ingin menemui Trump setelah mantan presiden itu terpilih kembali sebagai presiden. Sudah banyak perusahaan yang menemui Trump, seperti Apple, Amazon, Google, hingga Meta.