JAKARTA – NASA mengungkapkan bahwa penelitian yang dilakukan para astronot di antariksa memengaruhi kemampuan kognitif mereka. Namun, kemampuan ini terus mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.
Berdasarkan hasil pengamatan para peneliti di NASA, para astronot yang menjalani misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama enam bulan menunjukkan kinerja kognitif yang stabil. Akan tetapi, beberapa perubahan kecil terlihat di sejumlah area.
Perubahan ini mencakup kecepatan pemrosesan, daya ingat, perhatian, hingga kemauan dalam mengambil risiko. Penemuan ini memberikan gambaran mengenai kemampuan kognitif para kru yang mungkin akan kembali ditemukan di misi ISS berikutnya.
"Penelitian ini menyediakan data dasar yang dapat membantu mengidentifikasi perubahan kognitif pada misi mendatang dan mendukung pengembangan tindakan pencegahan yang tepat," kata NASA, dikutip dari situs resminya.
BACA JUGA:
Penurunan kemampuan kognitif para kru kemungkinan dipengaruhi oleh stresor selama berada di penerbangan antariksa, menurut penjelasan NASA. Sejauh ini, stresor yang paling sering memenuhi kru pesawat antariksa adalah radiasi dan gangguan tidur.
Meski saat ini penurunan kognitifnya masih sangat ringan, hal ini bisa berubah sesuai dengan tingkat paparannya. Semakin lama para astronot menghabiskan waktu untuk melakukan eksperimen di luar angkasa, semakin besar juga paparan stresor.
NASA akan terus melakukan penelitian terhadap perubahan kognitif para astronot. Seluruh hasil pengamatan akan dilaporkan ke dalam Standard Measures yang membahas pengukuran psikologis dan fisiologis terkait dengan risiko penerbangan antariksa manusia, termasuk serangkaian uji kognisi dari sebelum, selama, dan setelah misi.