Bagikan:

JAKARTA – Pesawat kargo Rusia yang bernama Progress 90 mendarat di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 23 November lalu. Setelah pendaratan dilakukan, para astronot mencium bau aneh dari pesawatnya. 

Pesawat ini merapat ke modul Poisk setelah menempuh perjalanan lebih dari dua hari di luar angkasa bersama roket Soyuz-2. Pendaratan berjalan dengan lancar dan 2.500 kilogram muatan berhasil tiba dengan selamat di laboratorium antariksa tersebut. 

Beberapa jam kemudian, bau yang kuat tercium dari Progress 90. Salah satu astronot di ISS melaporkan masalah ini melalui sistem komunikasi dengan pengendali darat. Pihak NASA mengonfirmasi laporan ini dan mengatakan bahwa baunya tercium setelah pintu palka terbuka.

"Setelah membuka palka wahana antariksa Progress, para kosmonot Roscosmos mencium bau yang tidak terduga dan mengamati tetesan kecil, yang mendorong kru untuk menutup palka Poisk dari seluruh segmen Rusia," kata NASA melalui akun resmi ISS.

Meski awalnya mengkhawatirkan, bau ini sepertinya tidak berbahaya. Pengendali penerbangan memantau masalah ini secara aktif melalui pembersih udara stasiun luar angkasa dan sensor kontaminan. 

Setelah melakukan pengamatan selama satu hari, pengendali penerbangan memastikan bahwa kualitas udara di dalam stasiun berada di tingkat normal. Para astronot yang berada ISS juga kembali membuka palka untuk mengakses muatan di pesawat tersebut. 

"Kualitas udara di dalam stasiun luar angkasa berada pada tingkat normal. Tidak ada kekhawatiran bagi kru, dan hingga Minggu sore, kru sedang berupaya membuka palka antara Poisk dan Progress sementara semua operasi stasiun luar angkasa lainnya berjalan sesuai rencana," ungkap NASA.

Hingga saat ini, belum diketahui dari mana bau menyengat ini berasal dan belum dijelaskan juga seperti apa gambaran baunya. NASA juga tidak menjelaskan tetesan cairan apa yang muncul di Progress 90.