JAKARTA - Jaringan IOTA (MIOTA) sebagai platform kripto terkemuka, mulai unjuk gigi dengan meluncurkan laporan komprehensif terkait pembaruan protokol Layer 1 (L1) bernama IOTA Rebased pada 18 November 2024. Pembaruan ini bertujuan meningkatkan skalabilitas, desentralisasi, dan kemampuan pemrograman jaringan secara signifikan.
Sejak diperkenalkan pada 2015, IOTA berupaya mengatasi kelemahan blockchain tradisional, seperti tingginya penggunaan energi, ketergantungan pada miner, serta biaya transaksi yang mahal. IOTA menggunakan struktur unik tanpa konsensus proof-of-work, memungkinkan jaringan yang lebih efisien. Selama hampir satu dekade, IOTA telah menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah, perusahaan terkemuka, dan lembaga riset global.
BACA JUGA:
Keunggulan IOTA Rebased
IOTA Rebased memiliki keunggulan luar biasa terutama dalam hal skalabilitas dengan kemampuan memproses lebih dari 50.000 transaksi per detik (TPS). Teknologi ini menggunakan protokol konsensus Mysticeti yang dirancang untuk memiliki kinerja tinggi dengan latensi rendah, sehingga mampu memproses transaksi besar dalam hitungan detik.
Salah satu inovasi utama dalam IOTA Rebased adalah pengenalan smart contract berbasis Move langsung pada protokol L1. Ini memungkinkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dengan berbagai kasus penggunaan, seperti pembiayaan perdagangan berbasis token, adopsi stablecoin, hingga pengembangan sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi).