JAKARTA – Sonos, perusahaan elektronik asal California, membagikan laporan pendapatan kuartal keempat untuk fiskal 2024. Dalam laporan tersebut tercatat bahwa pendapatan Sonos mengalami penurunan.
Pendapatan Sonos turun 8 persen dari tahun ke tahun (yoy). Menurut produsen speaker tersebut, penurunan ini terjadi karena permintaan yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, kondisi pasar yang menantang juga menjadi salah satu faktornya.
Sonos menyadari bahwa masalah aplikasinya juga menjadi salah satu faktor dari turunnya pendapatan kuartal ini. Pasalnya, perusahaan telah berinvestasi sebesar 4 juta dolar AS (Rp63 miliar) untuk memulihkan fungsi dan meningkatkan kinerja aplikasinya.
Meski jauh dari perkiraan Sonos sebelumnya, yaitu pengeluaran dana pemulihan hingga 30 juta dolar AS (Rp477 miliar), perbaikan aplikasi ini tetap memberikan dampak bagi pendapatan Sonos. Setidaknya, 90 persen fitur yang hilang sudah berhasil dipulihkan.
BACA JUGA:
"Ke depannya, kami akan merilis versi mayor dan minor secara bergantian. Ini akan memungkinkan kami mempertahankan momentum untuk melakukan perbaikan sekaligus memastikan pengujian beta yang memadai," kata Sonos dalam laporan pendapatannya.
CEO Sonos, Patrick Spence mengatakan bahwa mereka masih menjadi sistem audio terbaik terlepas dari hambatan yang dihadapi perusahaan tersebut. Spence juga menyatakan bahwa Sonos tetap fokus dalam memproduksi jajaran produk terbaik di industri.
"Roda gila Sonos tetap kuat, sebagaimana dibuktikan oleh fakta bahwa jumlah produk baru per rumah meningkat pada Tahun Anggaran 2024. Sementara kategori audio secara keseluruhan terus menghadapi hambatan, kami yakin bahwa kami berada pada posisi yang baik untuk mengambil lebih banyak darinya seiring berjalannya waktu," jelas Spence.