JAKARTA – Jumlah iPhone yang diproduksi di India meningkat hingga sepertiga dalam enam bulan terakhir hingga akhir September 2024, seiring dengan upaya Apple untuk memperluas operasinya di negara tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Apple untuk mengurangi ketergantungan pada satu negara, meskipun China terus mendorong Apple untuk tetap berinvestasi di pabriknya di sana.
Selain memperluas produksi di Vietnam, India menjadi penerima manfaat utama dari keputusan Apple, dengan India mengklaim bahwa Apple adalah perusahaan dengan pertumbuhan tercepat di negara tersebut dalam 50 tahun terakhir.
Menurut Bloomberg, sumber-sumber di India melaporkan bahwa nilai ekspor iPhone dari India mencapai hampir 6 miliar dolar AS (Rp94,5 triliun) dalam periode enam bulan hingga September 2024. Foxconn, salah satu pemasok utama Apple, menyumbang sekitar setengah dari total angka tersebut, sementara sisanya diproduksi oleh Pegatron dan Tata Group.
Tata Group menjadi perusahaan perakit iPhone pertama asal India setelah membeli pabrik dari Wistron pada 2023, dan mencatatkan nilai ekspor sekitar 1,7 miliar dolar AS selama enam bulan terakhir. Angka-angka ini didasarkan pada "nilai pintu pabrik" yang diperkirakan, tanpa mencakup biaya lain seperti pajak atau pengiriman yang biasanya ditambahkan pada harga ritel.
Berdasarkan nilai pintu pabrik saja, diperkirakan India akan melampaui total ekspor 10 miliar dolar AS (Rp157 triliun)yang tercatat pada tahun fiskal 2024. Selain itu, seorang menteri perdagangan India pada Januari 2023 menyatakan bahwa Apple berencana untuk memproduksi seperempat dari total iPhone globalnya di India di masa depan.
iPhone 16 Tidak Masuk Indonesia
Sementara produksi dan ekspor iPhone terus berkembang pesat di India, Indonesia justru menghadapi tantangan dalam memasukkan iPhone 16 ke pasar domestik. Penyebab utama kegagalan iPhone 16 masuk ke Indonesia adalah belum terpenuhinya persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan pemerintah Indonesia.
SEE ALSO:
Kebijakan TKDN mensyaratkan bahwa produk elektronik yang dijual di Indonesia harus memiliki persentase tertentu dari komponen lokal.
Apple dikabarkan masih mencari solusi agar iPhone 16 dapat memenuhi ketentuan TKDN. Di Indonesia, TKDN saat ini mewajibkan produk 4G dan 5G untuk memenuhi tingkat kandungan lokal minimal 35%. Meski Apple telah melakukan beberapa upaya untuk memenuhi ketentuan tersebut dengan bekerja sama bersama mitra produksi lokal, tantangan tetap ada terutama pada aspek produksi lokal dan komponen tertentu yang masih diimpor.
Situasi ini menjadi perhatian utama bagi Apple, yang ingin menjaga ketersediaan produk di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Hingga aturan TKDN terpenuhi, konsumen di Indonesia mungkin akan menunggu lebih lama untuk mendapatkan iPhone 16 melalui jalur resmi.