Bagikan:

JAKARTA - Dalam wawancara dengan analis dari Bernstein, CEO MicroStrategy, Michael Saylor mengungkapkan bahwa perusahaannya berambisi menjadi bank Bitcoin terbesar di dunia. Ia menilai Bitcoin (BTC) sebagai aset dengan performa terbaik abad ini dan pilar utama dalam sistem keuangan masa depan. 

Strategi akumulasi Bitcoin oleh MicroStrategy terlihat jelas dengan pembelian 7.420 BTC baru-baru ini, yang membuat total cadangan Bitcoin perusahaan mencapai 252.220 BTC. Investasi tersebut diperkirakan senilai 9,9 miliar dolar AS (sekitar Rp148,5 triliun) dengan beban utang sebesar 4 miliar dolar AS (Rp60 triliun). 

Saat ini, MicroStrategy menguasai sekitar 1,2% dari total pasokan Bitcoin global, menjadikannya perusahaan dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia. Cadangan Bitcoin yang dimiliki sekarang bernilai lebih dari 15 miliar dolar AS (Rp225 triliun).

Saylor optimistis bahwa dengan kelangkaan dan volatilitas Bitcoin, aset ini akan terus tumbuh, bahkan bisa mencapai nilai jutaan dolar per koin di masa depan. Menurutnya, dengan terus berinvestasi dalam Bitcoin, MicroStrategy dapat menjadi perusahaan bernilai triliun dolar.

Saylor juga menyoroti strategi unik MicroStrategy yang berbeda dari bank tradisional. Alih-alih meminjamkan Bitcoin, perusahaan ini fokus meminjam uang dengan bunga rendah dan menginvestasikannya langsung ke Bitcoin. Model ini memungkinkan MicroStrategy mengurangi risiko pihak ketiga sekaligus memanfaatkan pertumbuhan Bitcoin, yang diprediksi mencapai rata-rata 29% per tahun.