Bagikan:

JAKARTA - Bursa kripto WazirX di India tengah menjadi sorotan setelah mengalami peretasan besar pada 18 Juli 2024, yang mengakibatkan hilangnya dana sebesar 234 juta dolar AS (sekitar Rp3,51 triliun) dari dompet Ethereum mereka. Insiden peretasan ini membuat khawatir otoritas keuangan India, terutama karena dampaknya terhadap para investor ritel yang menyimpan aset mereka di bursa kripto ini.

Dalam beberapa pekan terakhir, para pendiri WazirX dipanggil oleh berbagai lembaga pemerintah untuk memberikan keterangan. Menurut laporan dari media lokal, Moneycontrol, pertemuan antara pihak WazirX dan perwakilan Financial Intelligence Unit (FIU), Intelligence Bureau (IB), serta Indian Computer Emergency Response Team (CERT-In) berlangsung di kantor WazirX di Mumbai. Tim yang terdiri dari 8 hingga 10 pejabat ini sedang menyelidiki bagaimana dana senilai 235 juta juta dolar AS (sekitar Rp3,52 triliun) bisa berpindah tangan kepada peretas.

Meskipun WazirX telah memeriksa kemungkinan adanya keterlibatan pihak internal, sejauh ini tidak ditemukan indikasi pelanggaran dari dalam perusahaan. Pihak bursa juga telah menyerahkan detail transaksi, alamat blockchain yang terkait dengan peretas, serta catatan log server untuk membantu penyelidikan. Tidak ada barang pribadi seperti laptop yang disita selama proses investigasi.

Kekhawatiran pemerintah bukan tanpa alasan mengingat nilai transfer ilegal tersebut berdampak pada stabilitas pasar kripto domestik dan mengancam dana investor. Salah satu sumber menyebutkan bahwa kurangnya regulasi di sektor kripto di India menjadi celah yang memungkinkan peretasan ini terjadi. FIU, yang merupakan badan di bawah Kementerian Keuangan, sedang berupaya memahami struktur bursa kripto ini, terutama dalam hal likuiditas dan mekanisme transfer yang ada.

Selain FIU, IB sedang mengkaji aspek keamanan dan kontra intelijen dari insiden tersebut, sementara CERT-In sebagai badan yang menangani ancaman siber, meneliti sisi teknis peretasan WazirX. 

Di tengah tekanan yang dihadapi WazirX, bursa kripto terkemuka di India itu tengah menjalani restrukturisasi besar-besaran. Perusahaan induk WazirX, Zettai Pte Ltd, kini tengah mencari pendanaan darurat dari 11 bursa dan perusahaan perdagangan kripto lainnya untuk memperbaiki kondisi likuiditasnya. 

Sebelumnya, pada 4 Oktober 2024, WazirX mengumumkan akan membentuk Komite Kreditor (COC) sebagai bagian dari proses restrukturisasi. Komite ini bertujuan untuk mewakili kepentingan para kreditor dan memberikan masukan selama restrukturisasi berlangsung.