Bagikan:

JAKARTA - Google.org mengumumkan dua investasi barunya kepada ASEAN Foundation dan Edu Farmers International Foundation untuk membantu orang-orang di Asia Tenggara memperoleh keterampilan di bidang AI. 

Melalui hibah ini, Google.org mengucurkan dana sebesar 5 juta dolar AS (Rp76,3 miliar) untuk ASEAN Foundation untuk meningkatkan literasi AI bagi lebih dari 5,5 juta anak muda, pendidik, dan orang tua di kawasan ini. 

Sedangkan untuk Edu Farmers International Foundation, Google.org mengucurkan dana sebesar 2 juta dolar AS atau Rp30,5 miliar untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi 200.000 petani dan keluarga di Indonesia. 

“Pengumuman hari ini mempertegas dukungan berkelanjutan kami untuk berbagai organisasi yang berdampak sosial, untuk memastikan bahwa transformasi AI bersifat inklusif dan dapat dinikmati semua orang,” kata Ruth Porat, President & Chief Investment Officer untuk Alphabet dan Google, di Sekretariat ASEAN di Jakarta pada Rabu, 2 Oktober. 

Nantinya, Ruth menambahkan, upaya-upaya ini diharapkan dapat membuka jalan bagi penggunaan dan inovasi AI di berbagai industri di Asia Tenggara. 

Dengan investasi ini, ASEAN Foundation berharap hingga tahun 2026 mereka bisa melatih jutaan pendidik, orang tua, dan anak-anak muda melalui program AI khusus yang didesain oleh ASEAN Foundation. 

“Literasi  AI akan menjadi hal yang krusial dalam satu dekade ke depan dan kami yakin bahwa hibah Google.org ini akan membantu ASEAN Foundation mendukung jutaan orang di ASEAN untuk mempelajari hal baru dan membantu karier mereka,” ujar Piti Srisangnam, Executive Director untuk ASEAN Foundation. 

Di sisi lain, Edu Farmers International Foundation yang telah menerima hibah Google.org pertama pada tahun 2022, telah melatih 4.400 petani dan lebih dari 1.000 anak muda melalui program “Bertani Untuk Negara”. 

Dengan hibah terbaru ini, diharapkan dapat membantu mereka dalam memberdayakan 200.000 petani kecil dan keluarga kurang mampu. 

“Melalui chatbot bertenaga AI, kami dapat menawarkan panduan yang dipersonalisasi kepada petani kecil, memaksimalkan hasil panen berdasarkan data lokal real-time, seperti cuaca, kondisi tanah, dan ancaman hama,” kata Amri Ilmma, Chief Operating Officer, Edu Farmers International Foundation.