Bagikan:

JAKARTA – NASA dan IBM Research menjalin kemitraan pada Mei lalu untuk membuat model dasar yang disebut Prithvi Weather-Climate. Setelah dikembangkan selama empat bulan, model dasar ini akhirnya dirilis.

Administrasi NASA Bill Nelson, melalui platform X, mengatakan bahwa model cuaca dan iklim ini telah dirilis di sumber terbuka pada Senin, 23 September. Berkat dukungan Kecerdasan Buatan (AI), Prithvi Weather-Climate dapat mendeteksi cuaca dengan lebih baik.

"NASA dan IBM Research merilis model cuaca dan iklim baru yang didukung oleh AI," kata Nelson. "Dengan AI, kami mempercepat upaya kami dalam melindungi masyarakat dan memahami dunia kita yang terus mengalami perubahan."

Fungsi dari model dasar ini masih sesuai dengan janji NASA dan IBM Research saat memulai kolaborasi. Prithvi Weather-Climate bisa digunakan untuk mendeteksi dan memprediksi pola cuaca buruk, membuat prakiraan cuaca yang tepat sasaran, dan meningkatkan resolusi spasial pada simulasi iklim global.

Para peneliti bisa mengakses Prithvi Weather-Climate melalui platform Hugging Face. NASA mengatakan bahwa model dasar berbasis AI ini dirilis bersama model parameterisasi gelombang gravitasi yang telah disempurnakan sehingga para ilmuwan sudah bisa memperhitungkan dampak gelombang gravitasi pada cuaca.

Kevin Murphy, Kepala Petugas Data Sains NASA, mengatakan bahwa model dasar ini dirancang untuk para peneliti dari berbagai belahan dunia. Melalui peluncuran model dasar cuaca dan iklim ini, NASA ingin memberikan data ilmiah terbaik.

"Pendekatan terbuka kami untuk berbagi model ini mengundang komunitas global untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan kemampuan yang telah kami kembangkan, memastikan bahwa investasi NASA memperkaya dan memberi manfaat bagi semua," jelas NASA.