Bagikan:

JAKARTA - Pasca peretasan yang terjadi terhadap Indodax beberapa waktu lalu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI) Yudhono Rawis mengatakan tidak ada penurunan yang signifikan. 

Dengan demikian, Yudho meyakini bahwa kepercayaan terhadap industri kripto di Indonesia masih terjaga. Hal itu sebagian besar karena langkah-langkah mitigasi keamanan yang telah diterapkan oleh pedagang kripto lokal. 

“Kami memahami bahwa insiden seperti peretasan bisa menimbulkan kekhawatiran, namun kami berkomitmen untuk terus memperkuat standar keamanan, serta menjaga transparansi dalam pengelolaan aset nasabah,” kata Yudho dalam pernyataannya pada Kamis, 19 September. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan kalau kepercayaan investor terhadap aset kripto ini juga karena adanya regulasi yang ketat dan penerapan langkah-langkah keamanan yang komprehensif oleh para pedagang kripto di Indonesia. 

Pasalnya, Yudho menambahkan, “dengan kejelasan peraturan dan regulasi yang semakin matang, mekanisme adopsi aset digital menjadi semakin mudah untuk dilaksanakan.”

Namun, agar insiden ini tidak terjadi lagi di kemudian hari, Yudho menyarankan para investor untuk memilih pedagang kripto yang memiliki reputasi baik dan terdaftar di Bappebti.

Investor juga disarankan untuk memeriksa mekanisme Proof of Reserve (PoR), yang memastikan cadangan aset sesuai dengan dana nasabah yang dimiliki dan terpisah dari kebutuhan operasional perusahaan.