Bagikan:

JAKARTA - Hasil survei terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan BAKTI Kominfo menunjukkan bahwa kehadiran internet di wilayah 3T cukup berpengaruh di berbagai sektor. Baik itu di sektor pariwisata, pendidikan, pemerintahan, UMKM, dan juga kesehatan, akses internet banyak membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar. 

Sektor Pariwisata 

Faktanya, hampir separuh (48,3 persen) responden di wilayah 3T mengaku kalau internet telah membantu meningkatkan promosi dan aksesibilitas destinasi pariwisata.

Tapi sayangnya, laporan yang berjudul “Survei Persepsi Perangkat Desa di Daerah Tertinggal Tahun 2024” yang dilakukan dalam periode Juli-September 2024 itu tidak melihat dampak yang signifikan akan kehadiran internet di sektor pariwisata. Pasalnya, 54,2 persen responden mengaku tidak ada peningkatan yang signifikan, meskipun adanya akses internet.

Sektor Pendidikan 

Sejalan dengan sektor pariwisata, sebanyak 31 persen responden di wilayah 3T itu juga mengaku kehadiran internet sudah membantu mereka dalam mengakses sumber belajar tambahan seperti video pembelajaran, ebook, dan materi pembelajaran interaktif. 

Adapun pandangan guru terhadap manfaat internet adalah lebih mudah mengakses informasi dan sumber belajar (48,5 persen), merasa terbantu meski ada sedikit kendala teknis (25,3 persen), serta mengajar jadi lebih inovatif (19,2 persen). 

Sektor Pemerintahan 

Kehadiran internet di sektor pemerintahan juga memberikan dampak tertentu, di mana 29,6 persen pemerintahan di wilayah 3T mengaku penggunaan media sosial sangat untuk penyebaran informasi, dan mendengarkan masukan dari warga. 

Selain itu, 23,6 persen responden juga menyatakan kehadiran internet dan platform online sangat membantu mereka dalam memberikan layanan administrasi seperti pembuatan KTP, akta kelahiran, surat keterangan, dan lain sebagainya. 

Sektor UMKM

Lebih dari setengah (61,7 persen) UMKM di wilayah 3T mengaku sudah memanfaatkan akses internet untuk promosi online (46,4 persen), mencari tren pasar (21 persen), menjual produk ke e-commerce (12,3 persen), serta berkolaborasi dengan pebisnis online lain (9,4 persen). 

Sektor Kesehatan 

Selaras dengan itu, 29,5 persen petugas kesehatan juga mengaku internet dapat memfasilitasi komunikasi antar petugas dan dengan rumah sakit rujukan lebih cepat melalui email atau aplikasi pesan instan. 

Manfaat lainnya adalah menyebarkan informasi kesehatan di sosial media (24,7 persen), mengakses informasi medis terbaru (16,3 persen), menyediakan layanan pendaftaran online (10,8 persen), menganalisis data kesehatan secara online (10,2 persen), dan juga mengadakan sesi edukasi kesehatan (8,4 persen). 

Dengan demikian, kehadiran internet di wilayah 3T khususnya di sektor kesehatan membuat 40 persen masyarakat lebih paham tentang kesehatan dan lebih sering mencari informasi kesehatan online