Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Perilaku Keuangan (FCA) Inggris telah menuntut Olumide Osunkoya atas tuduhan mengoperasikan jaringan ATM kripto yang tidak terdaftar. Kasus ini merupakan yang pertama di Inggris, di mana seseorang dituntut karena menjalankan ATM kripto tanpa izin, yang dianggap melanggar peraturan anti pencucian uang. Nilai transaksi yang terlibat mencapai 2,6 juta Pound Sterling (sekitar Rp52 miliar) dalam kurun waktu hampir dua tahun.

FCA, sebagai otoritas tertinggi yang mengatur perilaku keuangan di Inggris, menyatakan bahwa penuntutan ini didasarkan pada Peraturan Pencucian Uang, Pendanaan Teroris, dan Transfer Dana 2017 (MLRs). Menurut FCA, Osunkoya menjalankan ATM kripto yang memproses transaksi antara 29 Desember 2021 hingga 8 September 2023 tanpa mendaftar atau memperoleh izin dari pihak berwenang. Selain tuduhan ini, ia juga menghadapi dakwaan pemalsuan dan kepemilikan properti ilegal.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya FCA bersama penegak hukum untuk menghentikan aktivitas ATM kripto ilegal yang semakin marak di Inggris. Dikutip dari Bitcoin.com News, menurut Therese Chambers, direktur eksekutif penegakan FCA, tidak ada operator ATM kripto legal yang diizinkan beroperasi di Inggris. “Jika Anda secara ilegal mengoperasikan ATM kripto, kami akan menghentikan Anda,” tegasnya.

ATM kripto beroperasi seperti ATM tradisional, tetapi memungkinkan pengguna membeli dan menjual aset digital seperti Bitcoin. Meskipun teknologi ini memudahkan transaksi kripto, kurangnya regulasi dan pengawasan telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi pencucian uang dan aktivitas kriminal lainnya. Penuntutan terhadap Osunkoya merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa sistem keuangan Inggris tidak disalahgunakan untuk tujuan ilegal.

Kasus ini menyoroti tekad FCA untuk mengawasi aktivitas kripto yang tidak sah di Inggris. Dengan semakin populernya aset digital, pemerintah dan otoritas keuangan di berbagai negara, termasuk Inggris, semakin memperketat aturan untuk mencegah kejahatan finansial terkait kripto. Penuntutan terhadap Osunkoya menunjukkan bahwa FCA siap mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang melanggar peraturan.

Osunkoya dijadwalkan akan menghadapi sidang di pengadilan pada 30 September 2024. Hasil kasus ini dapat memberikan preseden penting bagi penanganan lebih lanjut terhadap operator ATM kripto ilegal di Inggris dan mungkin mendorong peningkatan regulasi di sektor ini.