Bagikan:

JAKARTA - Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh perusahaan riset Bernstein, diperkirakan bahwa harga Bitcoin (BTC) bisa melonjak hingga mencapai angka fantastis sebesar 90.000 Dolar AS (Rp1,3 miliar) pada akhir tahun ini jika Donald Trump memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat 2024. Kemenangan Trump diyakini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi pasar kripto, didorong oleh sikap pro-kripto yang diusungnya.

Donald Trump, mantan Presiden AS yang kini kembali mencalonkan diri, secara terbuka mendukung Bitcoin dan sering membicarakannya dalam pidato kebijakannya. Dia mengadvokasi agar AS menjadi pemimpin dalam industri kripto, dengan usulan untuk menjadikan negara ini sebagai pusat penambangan Bitcoin. Trump juga berencana menunjuk ketua Securities and Exchange Commission (SEC) yang ramah terhadap kripto, mendirikan cadangan strategis Bitcoin nasional, serta membentuk dewan penasihat kripto untuk presiden.

Laporan Bernstein menyoroti bahwa kebijakan-kebijakan ini bisa menciptakan lingkungan regulasi yang positif untuk kripto. Selama tiga tahun terakhir, pasar kripto menghadapi hambatan regulasi, termasuk tindakan keras terhadap perusahaan besar seperti Coinbase dan Uniswap. Analis meyakini bahwa jika Trump memenangkan pemilu, kebijakan administrasinya dapat memacu inovasi serta mendorong adopsi kripto secara lebih luas.

Namun, di sisi lain, laporan tersebut memperingatkan bahwa jika Kamala Harris, wakil presiden saat ini, memenangkan pemilu, Bitcoin bisa mengalami penurunan signifikan. Dalam skenario ini, Bitcoin diprediksi akan turun dari batas bawah saat ini sebesar 50.000 Dolar AS (Rp772 juta), dan mungkin jatuh ke kisaran 30.000 Dolar AS hingga 40.000 Dolar AS (Rp463 juta hingga Rp617 juta).

Pemulihan pasar kripto, menurut laporan Bernstein, sangat mungkin terkait dengan hasil pemilu. Jika Trump menang, banyak hambatan yang ada saat ini bisa dihapuskan, memungkinkan institusi keuangan untuk lebih aktif berpartisipasi dalam pasar kripto.

Saat ini, Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin tengah kehilangan daya tarik, dengan penarikan dana institusional mencapai 1,2 miliar Dolar AS (Rp18,5 triliun) dalam delapan hari di awal September. Pergerakan ini menunjukkan menurunnya minat institusional terhadap Bitcoin, dan hasil pemilu bisa memulihkan atau memperparah situasi tersebut.

Dalam minggu-minggu mendatang, meningkatnya dukungan untuk Trump dalam jajak pendapat dapat mempengaruhi sentimen pasar kripto. Menurut pasar prediksi seperti Polymarket, Trump saat ini unggul dengan peluang 52%, dibandingkan dengan Kamala Harris yang berada di 47%. Hasil debat mendatang akan memainkan peran penting dalam menentukan arah pergerakan harga Bitcoin.