Bagikan:

JAKARTA - Platform perpesanan Telegram mengumumkan bahwa pengguna berbayar atau pengguna yang berlangganan Telegram Premium telah mencapai 10 juta orang di seluruh dunia.

Bersamaan dengan perayaan 10 juta pelanggan Premium di platformnya, Telegram meluncurkan beberapa fitur baru dan menghapus beberapa fitur lama secara bertahap.

Pertama, Telegram akan menghapus fitur People Nearby, di mana fitur yang hanya digunakan oleh kurang dari 0,1 persen pengguna Telegram, justru memiliki banyak masalah terkait bot dan penipuan.

Sebagai gantinya, platform perpesanan dari Rusia itu akan meluncurkan Business Nearby, yang akan menampilkan bisnis-bisnis yang sah dan terverifikasi yang ada di sekitar lingkungan Anda.

“Kami juga telah menonaktifkan unggahan media baru ke Telegraph, alat blogging mandiri kami, yang tampaknya telah disalahgunakan oleh aktor anonim,” tulis CEO dan Founder Telegram Pavel Durov dalam saluran broadcast nya.

Peluncuran fitur baru ini muncul setelah sang CEO ditangkap secara tiba-tiba di Prancis. Dalam tuntutan hakim di negara tersebut, Pavel Durov harus bertanggung jawab atas dugaan keterlibatan dalam penyebaran pornografi anak, obat-obatan terlarang, dan peretasan perangkat lunak pada platformnya.

Namun, Duriv akhirnya dibebaskan setelah membayar uang tebusan sebesar 5 juta euro atau Rp85,7 miliar. Namun, dia harus tetap tinggal di Prancis selama dua minggu dan wajib melapor ke kantor polisi dua minggu sekali, selama penyelidikan berlangsung.

Kendati demikian, Durov tetap tegas mengatakan bahwa penangkapan dirinya karena harus bertanggung jawab atas penyalahgunaan Telegram oleh pihak ketiga adalah hal yang tidak masuk akal.

Namun, dia berkomitmen bahwa aplikasi pesan yang dipimpinnya akan menanggapi kritik terkait moderasi konten dan menghapus beberapa fitur yang disalahgunakan untuk aktivitas ilegal.