JAKARTA - Laporan Kaspersky Security Network (KSN) untuk kuartal II (Q2) 2024 mengungkapkan, upaya serangan siber terhadap pengguna internet Indonesia dari April-Juni 2024 turun 38,08 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan tersebut, Kaspersky berhasil memblokir 4.785.898 ancaman daring selama tersebut. Angka ini turun 38,08 persen dibandingkan dengan 7.729.320 deteksi di tahun lalu.
Angka ini juga sedikit menurun (18,38 persen) dibandingkan dengan periode Januari hingga Maret (Q1 2024) tahun ini dengan 5.863.955 deteksi ancaman daring.
Secara keseluruhan, Kaspersky menyebutkan bahwa 18,4 persen pengguna diserang oleh ancaman berbasis web selama periode Q2 2024. Dengan demikian, Indonesia berada di peringkat ke-105 di seluruh dunia dalam hal bahaya yang terkait dengan penjelajahan web.
“Di tengah lanskap ancaman siber yang terus berkembang, penting bagi setiap individu untuk memiliki kebersihan siber yang baik dalam diri mereka. Hal ini karena upaya serangan di dunia siber akan terus berkembang dalam hal teknis, target, dan eksekusinya,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara dan Negara Berkembang Asia (Asia Emerging Countries) di Kaspersky.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, perusahaan keamanan siber global itu juga menunjukkan ada sebanyak 21,9 persen atau sebanyak 8.392.651 pengguna Indonesia diserang oleh ancaman lokal pada April-Juni 2024.
Angka ini menurun 35,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Q2 2023) dengan 13.015.667 deteksi. Data ini juga menempatkan Indonesia pada posisi ke-79 secara global.
Meskipun terjadi penurunan, Yeo menegaskan pentingnya bagi pengguna untuk memiliki jawaban atas semua kemungkinan skenario, untuk dapat terus menjalani kehidupan digital dengan percaya diri.