Bagikan:

JAKARTA - IREN, yang sebelumnya dikenal sebagai Iris Energy, kembali mencatatkan kinerja gemilang dalam penambangan Bitcoin sepanjang tahun fiskal 2024. Perusahaan ini berhasil meraih pendapatan sebesar 184,1 juta Dolar AS (sekitar Rp2,8 triliun) dari penambangan Bitcoin, yang berarti meningkat drastis sebesar 144% dibandingkan dengan 75,5 juta Dolar AS (sekitar Rp1,1 triliun) yang diperoleh pada tahun sebelumnya.

Peningkatan ini terutama didorong oleh lonjakan hash rate dan harga Bitcoin yang lebih tinggi. IREN juga berhasil menggandakan kapasitas penambangannya, dari 5,6 EH/s menjadi 10 EH/s, memungkinkan perusahaan untuk menambang 4.191 BTC, naik dari 3.259 BTC pada tahun fiskal sebelumnya. Hingga 28 Agustus 2024, kapasitas terpasang total IREN mencapai 15 EH/s.

IREN tidak berhenti di situ. Perusahaan ini memiliki rencana ekspansi ambisius untuk mencapai hash rate sebesar 20 EH/s pada September 2024 dan 30 EH/s pada akhir tahun. Pertumbuhan cepat ini didukung oleh akuisisi 10,5 EH/s dari Bitmain S21 XP, yang diharapkan tiba pada November 2024.

Dikutip dari Coinspeaker, Daniel Roberts, salah satu pendiri sekaligus co-CEO IREN, menyatakan optimisme terhadap hasil tahun fiskal 2024, menyoroti pertumbuhan yang berkelanjutan dalam pendapatan, laba, dan arus kas perusahaan. “Panduan kami untuk 2024 tetap tidak berubah. Dengan 15 EH/s yang sudah terpasang, kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target 20 EH/s bulan depan dan 30 EH/s tahun ini,” ujarnya.

Selain fokus pada penambangan Bitcoin, IREN juga melakukan diversifikasi sumber pendapatan dengan melaporkan pendapatan sebesar 3,1 juta Dolar AS (sekitar Rp47 miliar) dari layanan AI cloud, menunjukkan komitmennya untuk memperluas infrastruktur pusat data dan mengeksplorasi peluang baru.

Hasil keuangan IREN menunjukkan efektivitas strategi pertumbuhan yang diusung. EBITDA yang disesuaikan perusahaan melonjak dari 1,4 juta Dolar AS (sekitar Rp21 miliar) pada tahun 2023 menjadi 54,7 juta Dolar AS (sekitar Rp846 miliar) pada tahun 2024.

Kenaikan ini disertai dengan peningkatan biaya listrik, yang mencapai 76 juta Dolar AS (sekitar Rp1,1 triliun), naik dari 35,8 juta Dolar AS (sekitar Rp553 miliar)  pada tahun sebelumnya. Total pengeluaran juga meningkat dari 38,4 juta Dolar AS (sekitar Rp594 miliar) menjadi 56,5 juta Dolar AS (sekitar Rp874 miliar), mencerminkan investasi dalam kredit energi terbarukan, perluasan kantor pusat, dan biaya situs.

Meskipun pengeluaran meningkat, kesehatan keuangan IREN membaik. Perusahaan berhasil mengurangi kerugian bersihnya dari 171,9 juta Dolar AS (sekitar Rp2,6 triliun) pada tahun 2023 menjadi 29 juta Dolar AS (sekitar Rp448 miliar) pada tahun 2024. Selain itu, IREN melaporkan posisi kas yang kuat sebesar 404,6 juta Dolar AS (sekitar Rp6,2 triliun) per 30 Juni 2024, tanpa utang.